Tadi malam saya iri berat mendengar cerita suami yang baru pulang dinas dari Indonesia.
"Ma, Jakarta macetnya tambah parah loh."
"Ya, dari dulu kan begitu, tapi ya mudah-mudahan nanti kalau transportasi umumnya sudah bagus dan baik, ya koyok Jepang, mobil pribadi lebih banyak dipakai saat hari libur saja dan orang-orang mau untuk naik kereta dan bis, jadi macetnya gak lebih parah."
"Selain tentang macet yang parah itu, tapi saya juga lihat banyak proyek-proyek yang sedang dibangun di jalan, sugoi ne...genki dane Indonesia. Hebat, Indonesia sehat (pembangunannya berjalan dengan baik). Tenang ya kalau melihat banyak yang mau invest di Indonesia,"
"(idungnya mekar) Ya, pa saya ikut bangga loh kalau Indonesia bisa menjadi negara maju. Selama Jokowi jadi presiden, kok yao saya tenang banget melihat perkembangan di Indonesia. Pembangunan dilakukan di seluruh wilayah dengan adil, pelosok dan pedalaman yang dulunya kurang mendapat perhatian sekarang mulai dibangun dan dirapikan. Pembangunan yang mangkrak dan tak jalan mulai dibereskan. Semoga pak Jokowi diberi kesehatan dan bisa menjalankan tugasnya dengan baik, eh ehh tahu nggak pa, Jokowi lucu loh masak ya kemarin saya lihat di berita... blaa... blaa.. blaa.. blaa... blaaa... blaaaaa...
(Suami buru-buru ambil koran, buka gede-gede halaman olahraga sampe nutupin mukanya) Bagussss....! Cara paling efektif buat nyumpel mulut istrinya biar ga merepet, panjang kali lebar kalo sudah ngegosipin sosok idolanya, pak Jokowi hahahhaaa...
Dulu saya pernah ngobrol sama Otousan, bapak dari suami saya.
Cerita yang paling saya suka korek-korek dari beliau adalah tentang kisah Jepang tempoe doloe.
Saya kadang gak percaya kalau dengar Jepang pernah terpuruk dan terseok-seok. Negara yang pernah dihancurleburkan oleh nuklir dan masa-masa kekalahan perang yang menjadi masa kelam dan hitam dalam sejarah kehidupannya. Jepang pernah diinjak-injak, dilecehkan, diawasi gerakannya hingga jadi negara yang tak berdaya.
Bagi yang suka melihat film-film Gibli yang menceritakan tentang keadaan perang, tergambar jelas gimana susahnya Jepang tempo dulu. Banyak film yang menceritakan gimana dulu kurikulum sekolah Jepang diobrak abrik dan anak-anak dicuci otak dengan membaca buku yang isinya kalau Jepang adalah negara yang jahat, semua tentang kejayaan Jepang dipaksa untuk dihancurkan dan dibakar.
Bukan hanya materi saja yang dirampas tapi keyakinan, kepercayaan dan jiwa patriotik masyarakat Jepang dipadamkan. jepang tidak bisa membangun lagi karena semua fasilitas dibatasi, Jepang terpuruk dan tersungkur. Mereka menjadi masyarakat yang hanya nunut kepada penguasa, karena memang mereka dikondisikan untuk menjadi negara yang bisa dikontrol dan tidak berkembang.