[caption caption="Ecobag praktis, penampakan cilik tapi ternyata nampung banyak! Image : dokpri"][/caption]"Arigatou Gozaimasu"...
Begitu jawaban dari kasir supermarket saat saya tunjukan saya membawa tas sendiri dari rumah dan gak perlu diberi kantong kresek.
---
Beberapa hari yang lalu saya dengar di radio JakFM melalui ocehan pagi Ronal dan Tike kalau Indonesia sudah memberlakukan aturan dimana supermarket tidak memberikan kantong plastik secara gratis lagi. Seneng saya dengernya.
Walau dari pembahasan di radio itu ternyata banyak sekali pro dan kontranya. Katanya, harga per satu kantong plastik untuk setiap daerahnya masih beda-beda, untuk Jakarta yang saya dengar dikenakan 200 rupiah per kantong plastik.
Nah, demen banget deh saya kalau sudah topiknya belanja di pasar wkwkwk emak-emak gitu loh, tiap hari ketemu bayem sama wortel serta ngegembol belanjaan, haha..
Jepang adalah salah satu negara maju dan yang paling konsen sekali dengan yang namanya pencemaran lingkungan. kalau menurut saya negera paling "berisik" selain Jerman. Kalau ngomongin sampah, Jepang akan pasang kuping tinggi-tinggi seakan gak mau dia dikelewatan kalau ada daerahnya yang terlihat jorok dengan timbunan sampah, saya yakin bakal kena omel itu pejabat daerahnya dari kantor pusat, mang enak!
Terus apakah semua toko dan supermarket di Jepang itu memberlakukan aturan tidak memberi gratis kantong kepada customernya??
Ternyata, TIDAK SEMUA.
Beberapa supermarket di deket rumah saya, ada yang harus bayar sebesar 2 yen (ard 200 rph) per plastik ada juga yang gratis dan secara otomatis diberikan kepada customer. Terus orang Jepang misuh misuh gak sih saat harus ngeluarin 2 yen untuk bayar kantong plastik belanjaan itu?
Saat ngobrol sama suami dan mama mertua, justru mereka heran, kok marah sih, kan itu bagus buat lingkungan kita juga. Pengolahan limbah plastik itu sangat susah diurai, dari dulu saja harus di pilah pilah itu sampah menurut jenisnya, yang mana sampah organik dan yang anorganik.