Lihat ke Halaman Asli

Weedy Koshino

TERVERIFIKASI

Weedy Koshino

Oharai, Upacara Mengusir Roh Jahat di Jepang

Diperbarui: 5 Agustus 2015   11:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Pemuka Agama Shinto sedang melakukan sembahyang

Awal liburan musim panas seminggu yang lalu, kami sekeluarga berlibur sekalian napak tilas kehidupan suami, papanya anak-anak waktu kecil. Karena jadwal yang padat sekali, setiap jam 7 pagi kami sudah check out dari hotel dan bergegas menuju stasiun kereta atau terminal bis untuk melanjutkan perjalanan mengitari Jepang bagian selatan (Nagasaki, Saga, Fukuoka dan Hiroshima)

Mobil yang siap melanjutkan perjalanan setelah selesai upacara Oharai. dokpri

Pada suatu pagi yang cerah, saat kami sedang berjalan kaki, tiba-tiba, anak-anak berhamburan berlari menuju ke suatu kuil, saya dan suami pun bergegas menyusulnya. Disana sudah banyak orang yang sedang melihat sesuatu, ya seperti ada suatu upacara atau ritual karena terlihat ada seorang pemuka agama shinto yang mengibas ngibaskan sesuatu ditangannya, sambil mengitari sebuah mobil.

Kegiatan itu tidak lama berlangsung, karena baru saja saya siap-siap mengambil foto, mobil yang sepertinya sudah dijampi jampi itu segera dinaiki oleh supirnya untuk kemudian melanjutkan perjalanan.

O-harai, Harai atau Harae

Kegiatan atau upacara yang seperti jampi-jampi itu di Jepang disebut dengan OHARAI.

Oharai adalah Upacara atau ritual penyucian dalam agama Shinto yang dimaksudkan untuk mengusir roh-roh jahat serta bad luck yang akan datang/muncul.

Ya, kelihatannya mobil yang sepertinya mobil pengantar koran itu, mungkin ingin kendaraannya diberkati dulu sebelum melanjutkan perjalanan agar selamat sampai tujuan, terhindar dari mara bahaya seperti kecelakaan lalu lintas, atau yang lainnya.

Upacara Oharai ini sebenernya bukan kejadian yang pertama yang saya lihat, dulu pernah saya melihat upacara oharai ini pada sebuah rumah baru yang sedang dibangun. Selain beberapa pendeta shinto, ada juga beberapa orang yang ikut melangsungkan upacara itu. Saat itu terlihat sebuah sajen, dan dupa yang dibakar, lalu pendeta shinto pun mengitari rumah sambil membawa dedaunan yang di kibas kibaskan ke arah rumah itu. Melihat ini, saya jadi inget rumah saya di Indonesia. Upacara semacam ini yang kita sebut juga dengan selametan naik atap, yang dilakukan saat rumah akan dipasangi genteng, bedanya acara selamatan rumah saya dulu gak ada kibas kibasan daun :))

Selain selamatan naik atap, ada juga selametan rumah baru, biasanya rumah sudah jadi dan mengundang tetangga dan saudara sekalian untuk bersosialisasi/perkenalan dengan lingkungan sekitar. Intinya, saya pikir sama. Yaitu, dua-duanya adalah untuk memohon keselamatan sampai akhir rumah selesai dan setelah rumahnya jadi juga memohon untuk dilindungi dan dijauhkan dari pengaruh-pengaruh jahat dan hal-hal yang buruk.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline