Lihat ke Halaman Asli

Weedy Koshino

TERVERIFIKASI

Weedy Koshino

Boku No Ita Jikan, Penderita ALS yang Berjuang Menghadapi Lumpuh

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1393418495119455051

Saya adalah ibu-ibu penggemar sinetron sejati. Biasa lah ketika rehat, pengennya nonton acara TV yang ringan-ringan saja, ketawa ngikik karena ceritanya lucu ataupun nangis bombay karena terharu dan larut dalam jalan cerita yang mendayu dayu.

Kalau di Jepang, sinetron TV disebut juga dorama (drama). Biasanya seminggu sekali tayang selama 4 bulan. Untuk drama dewasa akan mulai pada jam 09.00  atau jam 10.00 malam. Nah, pas sekali waktunya, karena biasanya anak-anak akan masuk kamar sekitar jam 9-an. Mereka pun sudah mengerti kalau jam 9 keatas, acara TV sudah 'omoshirokunai' (tidak menarik) karena sudah tidak ada lagi acara untuk anak atau film jenis anime (kartun)

Ketika asyik sendiri nonton dorama, ahh layaknya sedang menikmati syurga dunia. Duduk anteng nonton dorama favorit dengan ditemani cappuccino dan kue cemilan, apalagi sambil blusukin kaki ke dalam kotatsu (warmer table) suka jadi lupa suami dan anak :D yah, walau 'me time- ini hanya beberapa jam saja tapi cukup bisa me-recharge tenaga saya untuk kembali semangat beraktifitas keesokan harinya.

Sukanya saya dengan dorama Jepang, kadang membuat suami geleng geleng kepala. Gimana nggak? Wong kadang, suami ketika pulang kerja menemukan saya ngikik ngakak dan ngekek ketika nonton TV sendirian, yang membuat dia agak serem karena takut saya mulai "error" katanya hehe enaak ajaa!! Atau memergoki saya sedang nangis bombay sesenggukan dengan ditemani banyak tissue betebaran di lantai, dan justru semakin kenceng nangisnya ketika suami mengatakan "daijyoubu?" (Kamu gak apa-apa?) membuat dia kelabakan tidak tahu harus berbuat apa hehehe

Iya, ini semua gara-gara dorama Jepang! Menyebalkan karena bikin saya lebay tapi ya menyenangkan juga karena bisa release  dengan ketawa ngakak atau nangis kejer sambil melepas semua penat seharian.

Begitu addict-nya acara TV ini membius saya, kadang dalam satu minggu saya jadi orang paling sibuk di dunia!  Sampai ada seorang teman Jepang yang jadi tempat beragumen untuk diajak berdiskusi dan membahas film yang kita nonton tadi malem. Sepertu malem ini, jam 8 -an untungnya anak-anak sudah tidur sejak tadi, fiuhh lega! Beres-beres sebentar, seduh kopi, buka snack, ambil remote TV, nyalakan kotatsu, yakk siap deh konsentrasi (kaya mau ujian wkwk) nonton drama kesayangan.

Malam ini, jam 10 teng ada drama kesukaan! Judulnya "Boku No Ita Jikan" (Sisa waktuku) dimainkan oleh Haruma Miura  sebagai Takuto dan Mikako Tabe sebagai Megumi. Drama yang ditayangkan di channel 8, stasiun TV Fuji Terebi bisa banget membuat saya larut dalam alur cerita untuk ikut merasa kasihan kepada tokoh utamanya, dan sudah bisa ditebak deh jadinya ikutan mengeluarkan airmata sambil sesenggukan meratapi nasib pemeran utamanya itu.

Ya, kebetulan kisah yang diambil dalam drama ini adalah seorang cowok yang baru lulus kuliah dan mulai memasuki dunia kerja itu kemudian divonis penyakit berat dan langka yang disebut ALS (Amyotrophic Lateral Sclerois) dimana seseorang akan mengalami kelumpuhan pada tubuhnya hingga meninggal. Serem ya? Saya juga baru tahu tentang penyakit ALS setelah saya nonton drama sedih ini. Ternyata, penyakit ALS ini menyerang otot dalam tubuh hingga satu satu banyak organ tubuh yang tidak akan berfungsi lagi, yang paling fatal adalah ketika sudah menyerang sel saraf otot pada pernafasan, katanya itu yang bisa menyebabkan penderita meninggal dunia. Hiks

Nah, dalam cerita drama ini awalnya sang tokoh utama (TAKUTO) menjalankan kehidupan layaknya manusia biasa yang tidak pernah menemukan gejala penyakit dalam tubuhnya. Kehidupan seorang cowok yang masuk dunia kerja, lalu berkenalan dengan cewek cantik (MEGUMI) yang baik hati dan penuh perhatian. Tapi secara tiba-tiba Takuto memutuskan tali cintanya dengan Megumi, tanpa alasan yang jelas. Kenapa? Ya, karena Takuto mulai sadar ada penyakit berat yang dideritanya dan itu baru diketahuinya  beberapa belakangan ini dengan gejala, kaki yang tiba-tiba tidak bisa menggoes sepeda dan tangan yang terkadang tidak bisa digerakannya lagi.

Perasaan tidak bisa terus mendampingi sang kekasih sampai akhir, membuat Takuto bertekad untuk menjauhi Megumi agar sang kekasih bisa mendapatkan kebahagian dari orang lain yang keadaannya lebih memungkinkan (beruntung) dari dirinya.

Takuto sendiri, akhirnya diceritakan dengan gamblang di drama ini bagaimana berat dan susahnya ia  melawan penyakit langka yang dideritanya itu yang sedikit dikit mulai menggerogoti kemampuan tubuhnya untuk bergerak. Sampai akhirnya sekarang Takuto hanya bisa beraktifitas dengan menggunakan kursi roda saja. Lalu..lalu gimana akhirnya? Bagaimana dengan Megumi, mantan kekasihnya?? Ohh itu pun saya juga ingin tahu banget kelanjutannya! :D ya karena memang belum tamat sih episodenya :) penasaran! :)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline