Lihat ke Halaman Asli

Weedy Koshino

TERVERIFIKASI

Weedy Koshino

Melihat Kampanye di Jepang yang Adem Ayem!

Diperbarui: 20 Juni 2015   04:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14025025491341916576

[caption id="attachment_328565" align="aligncenter" width="500" caption="Kampanye Walikota Matsudo 15 Juni 2014"][/caption]

Menjelang pemilu presiden RI yang akan digelar pada tanggal 9 Juli 2014 membuat hawa di Indonesia sedikit `panas`. Ya, masing-masing kubu saling menjagokan calonnya dengan memberikan pendapat dan pikirannya melalui statusnya di media-media sosial. Dan suasana gempita itu pun bisa saya rasakan juga di Kompasiana. Banyaknya artikel yang membahas tentang para calon presiden ini,  sangat membantu saya untuk lebih mantap menentukan keputusan mana yang saya akan pilih nanti, tanpa harus membuka-buka media lain yang menginformasikan berbagai berita tentang si no 1 dan si no 2 ini.

Itu di Indonesia, lalu bagaimana dengan di Jepang? Untuk wilayah tempat saya tinggal sekarang pun suasana lagi `panas` loh! Kenapa? karena sekarang ini lagi musimnya kampanye bagi para empat calon walikota Matsudo yang pemilunya akan di gelar pada tanggal 15 Juni 2014 nanti. Sayangnya suasana pemilu disini kok ya kurang greget kalau dibandingkan dengan suasana pemilu di Jakarta yang heboh. Jadinya 'panas' nya itu hanya bagi para tim sukses calon walikota ini saja yang heboh teriak-teriak menyuarakan visi dan misi mereka kepada masyarakat Jepang khususnya penduduk kota Matsudo saat ini. Terus penduduk kota mtasudonyaa?? Haik haik..adeemm ayeemm sajaa hihi  Dan saya melihatnya jadi suatu keunikan tersendiri yang menarik untuk saya tulis disini.

Ya, berawal ketika surat pemilu untuk suami saya sampai kerumah yang dikirimkan melalui pos, disitu tertulis kalau pemilih bisa memilih dimana saja, selama masih dalam wilayah kota Matsudo. Lucunya, waktu pelaksanaan pemilunya pun cukup panjang, dimana para peserta bisa memilih dari pukul 7 pagi sampai dengan 8 malam! Jadi jangan pakai alesan `waktu` buat gak dateng ya!

Dan hebohnya kampanyepun sudah berlangsung beberapa hari ini, ditandai dengan banyaknya mobil yang memasang speaker, berseliweran di jalan-jalan, berkoar-koar menyuarakan misi dan visi para calon walikota ini. Coba lihat deh foto di bawah ini, foto ini saya ambil ketika mau pergi belanja ke supermarket. Karena Jepang saat ini sedang dalam musim hujan, itu kebayang loh kampanye di tengah guyuran deras hujan, bukan hanya repot kebasahan saja tapi itu suaranya pun boro-boro kedengeran kita, kadang sudah kelibas sama suara petir! saya lihatnya kasihan! Belum lagi yang kampanye di depan stasiun-stasiun kereta api. Semangatnya, acung 4 jempol! Berpakaian jas dan dasi, sambil membawa mike dan memegang payung, membacakan apa yang jadi misi dia untuk kota ini. Uniknya, mereka kampanye itu kadang ada yang sendiri! Iya, sendiri. Kalaupun ada yang membantu hanya 1-2 orang saja. Simpel, ringkes, irit, dan tidak mengganggu kepentingan umum.

1402502459538954034


Melihat cara kandidat ini berkampanye, saya menemukan banyak keunikan, antara lain sebagai berikut ;

1.  Penempelan poster para kandidat tidak saya temukan disembarang tempat!

Kok bisa gitu? Ya, karena tidak boleh! Penempelan poster para calon walikota ini ternyata memang sudah disediakan tempatnya, adanya papan besar yang didalamnya sudah dibagi beberapa kotak untuk penempelan poster. Ukurannya juga sudah ditentukan, jadi gak bisa serakah dua kolom buat muka dia sendiri hehehe nah jatah satu kolom itulah diperuntukan bagi para kandidat menempelkan poster dirinya untuk di pamerkan. Dan papan ini pun tidak seenak dewek mereka, tancep begitu saja dimana-mana tapi sudah ditentukan tempat-tempatnya. Biasanya di taruh di daerah keramaian, seperti dekat halte bis, daerah stasiun, sekitar taman dan sebagainya. Sangat rapih dan teratur! Jadi jangan harap kita bisa menemukan gambar-gambar muka para kandidat ini di tempel di batang pohon, tiang listrik, tembok rumah orang, haduh yang ada malah masyarakat nanti jadi antipati bukannya simpati!

2. Kampanye menggunakan mobil `biasa`.

Maksudnya kampanyenya disini gak lebay! Lihat deh mobil-mobil yang berseliweran dengan speaker yang super gede itu. Bukan jenis mobil mewah. kinclong dengan rendengan mobil-mobil tim suksesnya yang juga heboh! Tidak sama sekali, malahan saya suka bercanda bilang sama suami, mobil kampanye kok mirip mobil angkut barang  bekas! Hihi maaf ya, tapi bener loh di daerah rumah saya hampir tiap hari walau bukan musim kampanye pun ada tuh mobil-mobil yang menawarkan untuk mengambil barang-barang bekas yang bentuknya besar, seperti kulkas, mesin cuci, AC, dsb. Nah gak jauh beda deh, sama-sama berkoar koar menggunakan speaker, bedanya mobil angkut barang bekas ini biasanya mobil jenis pick up! Hihi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline