Lihat ke Halaman Asli

Jengah dengan “Aturan Main” Pengendara di Jalan Raya

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kalau di perhatikan gaya berkendara baik roda dua maupun roda empat, sangat tidak etis. Sudah tidak etis si pengendara kendaraan bercampur dengan rasa “angkuh” baik yang bawa mobil mewah, motor gede (moge), malah-malah yang bawa motor bebek sekalipun, biar bebek yang penting ngacir bro.

Ini adalah tips yang menurut saya, Penting untuk di terapkan :

Menyalakan lampu send

Apabila akan melakukan manuver belok usahakan menyalakan lampu send dari jarak yang cukup jauh, kurang lebih 5 – 6 meter. Ini memberikan sinyal kepada kendaraan yang berada di belakang, agar pula tidak menyeruduk layaknya banteng melihat kain berwarna merah. Terkadang menjengkelkan sekali apabila kendaraan secara mendadak menyalakan lampun send.

Tertib di Lampu Merah

Jaga jarak di antara “himpitan” kendaraan di lampu merah mau tidak mau harus di lakukan, layaknya start sebuah race balap, khusus pengendara sepeda motor siap-siap tancap gas. Sebaiknya tahan “emosi” dalam berkendara, sekalipun dalam kondisi “mengejar” waktu atau karena terburu-buru takut terlambat kerja. Apalagi kondisi feel sedang labil sangat tidak baik dalam berkendara.

Stabilkan kecepatan berkendara

Untuk pengendara roda empat (mobil) berusahalah untuk menjaga kecepatan yang stabil, tidak terkesan stop dan go pada posisi gas naik turun, tolong jangan terlalu sering di lakukan, itu hanya akan membuat keraguan di sekitar lingkungan kendaraan yang berjalan, mau di balap atau salip apa tidak? Yang di takutkan adalah crash car alias serempetan. Masih mending jika sesama mobil yang serempetan bagaimana kalau motor VS mobil? Jelas merugikan bagi pengendara motor (roda dua).

Mengetahui situasi dan kondisi jalan raya

Jika sudah bertemu pengendara perempuan atau lansia, berkendara di jalan raya rasanya lambat sekali. Bahkan pengendara motor perempuan terkesan ceroboh salip kanan dan kiri tanpa perhitungan resiko. Di tambah lagi pengendara motor yang sedang membonceng pacarnya, udah bonceng pacar sambil ngobrol pula. Ya udah deh, dunia milik berdua yang laen ngontrak. Contoh tersebut adalah mereka yang kurang mengerti bagaimana berkendara yang semestinya, lebih baik kita melaju lebih dulu dari orang-orang ini, dengan memencet klakson 1 atau 2 kali and then go.

Mengalah lebih baik

Dan pada akhirnya mengalah adalah yang terbaik, maksud di sini adalah jika sebuah kendaraan menyalakan lampu send, baik menyala di posisi kiri atau kanan, maka persilahkan kendaraan tersebut melaju terlebih dahulu. Jangan sekali-kali memaksakan menyalip tidak tepatnya, ini akan merugikan bagi anda jika mengalami sebuah kecelakaan.

Jalan raya merupakan fasilitas umum, tidak serta merta menjadi mutlak bagi kendaraan bermesin seperti motor dan mobil. Kita sebagai masyarakat hanyalah sebagai pengguna, berkendaraan di jalan raya haruslah elegan dan tidak norak. Selain menaati peraturan lalu lintas, bawalah surat-surat kendaraan dengan lengkap, and the last tips : don’t forget to pray before ride.

Salam damai..,,




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline