Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menanggapi penolakan sejumlah grup timnas U-20 Israel yang berlaga di Piala Dunia U-20 di Indonesia. Menurutnya, pemerintah telah membahas hal tersebut.
"Tidak ada masalah, persiapan sudah dilakukan dengan baik. Semua jalur sudah dibahas dan disiapkan, politik, diplomasi, keamanan, dan sebagainya. Tinggal menunggu negosiasi saja," kata Mahfud, dilansir Detik, Kamis (9/3).
Kualifikasi Israel untuk turnamen tersebut menarik karena Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan negara tersebut. Sejumlah kalangan menolak keikutsertaan timnas Israel dalam ajang olahraga tersebut.
Meskipun ada perbedaan politik dan fakta bahwa kedua negara tidak memiliki hubungan diplomatik, Kementerian Luar Negeri RI mengatakan bahwa Israel bermain di Piala Dunia U-20 bukan berarti Jakarta mengubah sikap pro-Palestina.
Kabar tim Israel bermain di Piala Dunia U-20, dan Indonesia menjadi tuan rumah, telah memicu perdebatan publik mengenai apakah Indonesia membuka diri terhadap Israel.
Indonesia juga tidak memiliki suara dalam menentukan aturan dan tim yang lolos di kejuaraan yang dijadwalkan akan dimulai pada Mei, karena terserah badan sepak bola dunia FIFA.
Di masa lalu pemerintah melarang atlet Indonesia bertanding dengan olahragawan Israel atau melarang atlet Israel mengikuti turnamen apa pun yang diselenggarakan Indonesia untuk menunjukkan solidaritas dengan Palestina. Akibatnya, Indonesia mendapat hukuman dan denda dari organisasi olahraga internasional.
Pada tahun 1958 Indonesia didiskualifikasi dari kualifikasi Piala Dunia setelah menolak memainkan pertandingan kandang dan tandang melawan Israel. Pada tahun 1962 pemerintah menolak keikutsertaan Israel dalam Asian Games, mendorong Organisasi Olimpiade Internasional untuk menghukum Indonesia. Pada tahun 2006 Indonesia didenda dan nyaris dikeluarkan dari Federasi Tenis Internasional setelah mundur dari Fed Cup yang diselenggarakan di Tel Aviv.
Apapun alasannya, olahraga harus dipisahkan dari politik. Pergerakan olimpiade dan dunia olahraga secara umum jelas mengecam segala bentuk intervensi politik. Secara khusus FIFA telah berusaha untuk menjauhkan sepak bola dari politik, dan memastikan setiap federasi sepak bola nasional menjunjung tinggi aturan tersebut.
Sebagai tuan rumah yang baik, Indonesia bertanggung jawab menyediakan fasilitas terbaik yang akan mendukung semua tim peserta, termasuk Israel, untuk tampil dengan baik. Indonesia juga harus memastikan keamanan semua pemain.