Lihat ke Halaman Asli

Max Webe

yesterday afternoon writer, working for my country, a reader, any views of my kompasiana are personal

Si Kereta Uap Biru 'Thomas' Menyapa Cirebon

Diperbarui: 12 Januari 2022   22:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pak Pengawas Gendut 

Pendeta Wilbert Awdry mungkin tidak menyangka, tokoh khayalannya, Thomas, dari sebuah pulau fantasi bernama, Pulau Sodor berpetualang menghibur anak-anak hingga di pulau nyata, Utara Pulau Jawa bagian Barat.  Hari ini (3/1), tampaknya, Thomas tidak bersama sahabat-sahabatnya, Edward, Henry, Gordon, James, Percy, Toby, Duck, Donald, Douglas, Harold, Bertie dan Oliver. Ia hanya didampingi Pak Pengawas Gendut, Sir Topham Hatt, berkunjung ke pusat perbelanjaan CSB Mall Jl. Dr Cipto Mangunkusumo, kota Cirebon. 

"Assalamualaikum, selamat datang di kota Wali Cirebon," ujar saya sambil menyalami Pak Pengawas Gendut.

"Selamat Datang di Pulau Sodor, " kata timeline di setiap film Thomas and Friend.

Saya bersyukur dapat bertemu Pak Pengawas Gendut, Kepala Stasiun tempat Thomas dan sahabat-sahabatnya tinggal. "Hai, apa kabar, tugas saya mengatur pekerjaan Thomas dan sahabat-sahabatnya, agar tepat waktu dan benar," pesan Pak Pengawas Gendut.


Kisah pengembaraan Thomas, kereta uap berwarna biru ini, sangat menghibur jutaan anak seantero jagad, termasuk di Cirebon. Sejak tahun 1984, kisah Thomas sudah tayang di televisi, setelah pertemuan Wilbert Awdry dengan produser TV, Britt Allcroft yang tertarik dengan kisah Thomas. Menurut buku keluaran Erlangga, Paket Thomas I (Seri Aktivitas), stasiun TV Inggris, Channel 4 menempatkan posisi seri Thomas di urutan ke 26 dari 100 Serial Televisi Anak-anak Sepanjang Masa.

Pendeta Wilbert Awdry membangun karakter kisah petualangan Thomas ketika anaknya, Christopher Awdry yang sedang sakit. Sketsa yang dibuat Wilbert Awdry adalah kereta api uap berwarna biru dengan sebuah wajah di bagian depan lokomotif. Tahun 1945, Edmund Ward menerbitkan kisah tersebut, Wilbert Awdry memberinya judul The Railways Series. 

Sebab, sejak kecil Wilbert Awdry tertarik dengan suara kereta api uap yang melewati rel Great Western dari Paddington hingga Bristol. Ia membayangkan bahwa suara kereta api uap adalah cara kereta-kereta itu melakukan hubungan komunikasi. Kepada anaknya, Christopher Awdry, ia memberikan mainan kereta yang terbuat dari kayu. Sejak itu, Wilbert Awdry membuat kisah-kisah tentang Thomas, kereta uap berwarna biru. Sejak 1950, buku-buku seri Thomas pun bermunculan. 

Kereta uap berwarna biru, bernama Thomas yang baik hati dan suka menolong sahabat-sahabatnya, tidak hanya sekadar dongeng fantasi. Ia merupakan kisah yang memiliki pesan moral, penuh hikmah, dan sangat mendidik. Terlihat, kisah ini sangat berpengaruh dalam pendidikan karakter anak. Terlihat anak-anak satu dengan yang lain, tanpa saling kenal, membantu menyusun jalan rel kereta api yang tersedia. 

Pesan yang dititipkan Pendeta Wilbert Awdry melalui kisah petualangan Thomas bersama sahabat-sahabatnya, Edward, Henry, Gordon, James, Percy, Toby, Duck, Donald, Douglas, Harold, Bertie dan Oliver. Adalah nilai dan harkat yang membangun karakter anak, untuk saling kerja sama, jujur, tepat waktu, tanggung jawab, persahabatan, dan rendah hati. 

Pendeta Wilbert Awdry, meninggal dunia di usia 85 tahun, tanggal 21 Maret 1997. Ia akan tersenyum bahagia tokoh khayalannya, Thomas, dari sebuah pulau fantasi bernama, Pulau Sodor berpetualang menghibur anak-anak hingga di pulau nyata, Utara Pulau Jawa bagian Barat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline