[caption id="attachment_212070" align="alignnone" width="600" caption="Tim Sepakbola PON Jabar"][/caption]
Seharusnya demi hukum dan demi keputusan Dewan Hakim PON RIAU XVIII yang menunjuk resmi Tony Appriliani a.k.a "Si Peduli Amat", demi keputusan BAORI dan demi keabsahan Tim Jabar, seharusnya Tim Sepakbola Jawa Barat tetap didiskualifikasi demi hukum.
#Fakta pertama
Rapat Dewan Hakim PB PON XVIII yang dilakukan dalam sidang di Hotel Grand Zuri Pekanbaru yang berlangsung hingga Minggu dinihari mengambil 5 keputusan dan keputusan butir keempat memutuskan Toni (ketua Pengprov PSSI KPSI yang sah menurut BAORI) menjadi manajer tim Jabar, dengan tim yang bertanding adalah tetap tim bentukan Bambang Sukowiyono (ketua Pengprov caretaker yang tidak sah menurut BAORI)
#Fakta kedua Pada butir kelima keputusan Dewan Hakim PB PON XII ditegaskan, bila butir keempat tidak dijalankan, maka Jabar akan didiskualifikasi dari Grup B. #Fakta ketiga
Dilapangan fakta berbicara lain. Hal itu terlihat pada pertandingan terakhir tim Jabar, pada line up Jabar saat bertemu Gorontalo di laga pamungkas Grup B di mana di sana tidak dicantumkan nama Tony sebagai manajer, melainkan Dan Rizawardhana.
=====
Merujuk pada keputusan Dewan Hakim PON, Sikap ini harusnya membuat Jabar secara otomatis didiskualifikasi dari penyisihan grup. Apalagi hingga kemarin pagi, Tony Apriliani a.k.a "Peduli amat" , a.k.a "Terus kenapa" belum menerima surat Tugas penunjukan manajer tim dari KONI Jawa Barat.
Tetapi hal ini setelah ramai diblow up media massa, tiba-tiba muncul intervensi dari Tono Suratman agar Tim Jabar tetap lolos ke 6 besar meskipun keputusan Dewan Hakim PB PON XVIII tidak dilaksanakan.
Heu.. heu... heu... plintat... plintut yang tidak mulus... coba kalau tidak di blow up media massa, pasti yang lolos tetap Tim Jatim.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H