Lihat ke Halaman Asli

Wayan Dewantara

The Writers newbie

Tinggalkan Tanahku

Diperbarui: 3 November 2019   09:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Tinggalkan Tanahku.

Seorang Raja bingung ketika mendapati kuil yang dibangunnya kosong ditinggalkan para pemujanya.

Kepada pengawal dia bertanya, "Pengawal, kemana rakyatku para pemuja kuil ini?"

Pengawal pun memeriksa dan terlihat kerumunan di pinggir jalan di luar kuil. Seorang pendeta bernama Narottama bernyanyi dan menjadi perhatian orang-orang yang mengelilinginya. Pengawal pun mengajak Pendeta tersebut masuk ke dalam kuil tetapi ajakan tersebut ditolak oleh Narottama.

Pengawal melaporkan kepada sang Raja bahwa ada pendeta di luar yang menarik para pemuja sehingga mereka berduyun-duyun keluar dari kuil dan berkerumun mendengar nyanyiannya di bawah pohon di pinggir jalan. Raja begitu heran dan memutuskan keluar menemui pendeta Narottama di luar.

"Wahai Orang Suci, Aku Raja negeri ini mengundang Anda untuk menyanyikan kidung suci di dalam kuil emas kami yang megah."

"Hai Raja, biarkan aku bernyanyi di sini", jawab sang Pendeta.

"Mengapa anda mengabaikan kuil indah ini, yang kami hias dengan hiasan emas?" bertanya Raja penuh keheranan.

"Karena Tuhan tidak ada di dalamnya", jawab Narottama kalem.

Raja pun berang dan berseru,"Omong kosong! Kuil ini begitu megah dan dibangun dengan jutaan emas. Kubahnya dibangun sebagai yang terbesar. Sungguh, kau telah menghina pengorbanan kami!"

Pendeta Narottama berucap,"Betul apa yang Anda katakan. Tetapi ada banyak orang yang kehilangan rumah ketika kuil ini dibangun."
Dia pun melanjutkan,"Tuhan berkata bahwa Dia tidak akan hadir di rumah orang yang melupakan musibah saudaranya."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline