Lihat ke Halaman Asli

Yogi Setiawan

Aku adalah

Menyelami Makna Ramadan

Diperbarui: 1 April 2023   23:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memaknai Ramadan (dokpri)

Ramadan merupakan bulan penuh rahmat dan ampunan. "Siapa yang berpuasa pada bulan Ramadan dengan iman dan mengharap pahala dari Allah maka diampuni dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari)

Namun seperti apa orang-orang yang diampuni dosanya di bulan Ramadan? Ini menjadi bahan perenungan untuk masing-masing diri. Ketika seseorang mengisi Ramdan dengan hanya menahan lapar dan haus, tetapi hawa nafsunya tidak ditahan, apakah pantas mendapatkan ampunan dari Allah SWT?

"Siapa yang menghidupkan bulan Ramadhan (dengan puasa atau ibadah) dengan iman dan mengharap pahala dari Allah Swt. maka diampuni dosanya yang telah lalu, dan siapa yang menghidupkan (beribadah) malam lailatul qadar dengan iman dan mengharap pahala dari Allah subhanahu wata'ala maka diampuni dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari terjemahan hadits diatas, dijelaskan bahwa yang mendapatkan ampunan dosa adalah orang-orang yang menghidupkan ramadan dengan puasa atau ibadah dengan iman dan mengharap pahala dari Allah SWT. Kemudian, orang-orang yang menghidupkan malam lailatul qadr.

Jika puasa kita lakukan, tapi sholat 5 waktu masih bolong-bolong. Pantaskah mendapatkan ampunan? Jika puasa dilakukan, sholat wajib dilakukan, tapi sholat sunah tak ada yang dilakukan. Pantaskan disebut sebagai orang yang menghidupkan bulan Ramadan? Sehingga pantaskah mendapatkan ampunan?

Ini baru hal yang bersifat ruhani pribadi. Hubungan antara manusia dengan Tuhannya. Bagaimana dengan hubungan dengan manusia? Kita dianjurkan untuk saling berbagi diantara sesama. Seperti yang terdapat dalam hadits Rasulullah

"Dari Anas dikatakan, 'Wahai Rasulullah, sedekah apa yang nilainya paling utama?' Rasul menjawab, 'Sedekah di bulan Ramadhan,' (HR At-Tirmidzi).

"Rasulullah SAW adalah orang paling dermawan di antara manusia lainnya, dan ia semakin dermawan saat berada di bulan Ramadhan," (HR Bukhari dan Muslim).

Inilah saatnya bagi kita untuk menjadikan Ramadan sebagai bulan pendidikan dan perbaikan diri untuk kita. Untuk meningkatkan amal kebaikan, baik itu yang sifatnya antara manusia dengan Tuhannya ataupun manusia dengan manusia lainnya.

Yuk sama-sama menjaga semangat ramadan hingga akhir. Dan semoga kita termasuk orang-orang yang diampuni oleh Allah SWT.
 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline