Di ruang kelas yang sunyi, sang guru merenung, Tentang masa depan anak-anak yang ia asuh, Hatinya galau, terus memikirkan, Bagaimana agar anak-anaknya sukses nanti.
Lalu tiba-tiba sebuah ide muncul, Sebuah puisi yang dapat memotivasi, Anak-anaknya agar berusaha keras, Menjadi orang sukses di masa depan.
"Masa Depanmu Cerah", begitulah judulnya, Sang guru mulai menulis bait demi bait, Mengungkapkan harapannya untuk murid-muridnya, Menjadi orang besar di masa depan.
"Masa depanmu cerah, kawan, Jika kamu berusaha dengan baik, Kesuksesan ada di depan matamu, Jangan pernah putus asa dan terus berjuang."
Doa dan dukungan dari orang sekitar, Juga diiringi dengan setiap bait puisi, Membuat semangat anak-anak terus berkobar, Menggapai impian dan cita-cita yang tinggi.
"Kamu bisa menjadi yang terbaik, Dalam bidang apapun yang kau tekuni, Selama kau berusaha dan terus berdoa, Pasti masa depanmu akan cerah berseri."
Sang guru merasakan betapa berat beban, Yang dihadapi anak-anaknya setiap hari, Merasakan keresahan dan kekhawatiran, Akan masa depan yang kelam di hadapannya.
Namun sang guru tak mau berhenti di situ, Ia ingin memotivasi anak-anaknya kembali, Untuk percaya bahwa mereka bisa sukses, Walau pun berasal dari keluarga miskin.
"Mungkin keluargamu tidak berada, Tapi jangan pernah lemah dalam hati, Kamu bisa sukses meski diawali, Dari kekurangan yang terlihat nyata."
"Ingatlah bahwa kesuksesan tidak datang, Hanya kepada mereka yang berduit dan kaya, Tetapi juga kepada mereka yang gigih berjuang, Walau terkadang harus melewati jalan yang berliku."
"Ayahmu mungkin hanya seorang buruh kasar, Namun ia punya kekuatan dan semangat yang kuat, Jangan biarkan keterbatasanmu menghalangi, Jalanmu untuk meraih impian yang kamu cita."