Lihat ke Halaman Asli

Yogi Setiawan

Aku adalah

Jangan Lewatkan Hari Terakhir KIFF 2017

Diperbarui: 17 September 2017   15:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Korea Indonesia Film Festival 2017 (dokpri).

Film merupakan salah satu media yang bisa digunakan sebagai ajang pertukaran budaya. Melalui film, kita juga bisa belajar memahami perbedaan. Korea Indonesia Film Festival (KIFF) 2017 memiliki semangat untuk mengenalkan budaya dan kehidupan sosial warga Korea Selatan serta budaya Indonesia melalui film. Ajang festival tahunan ini berlangsung di Jakarta, Bandung, Medan, dan Surabaya. Tepatnya di Grand Indonesia, 23 Paskal Bandung, Focal Point Medan dan Marvell City Surabaya.

Tari Tradisional Indonesia di pembukaan KIFF 2017 (dokpri).

Menyaksikan Pembukaan KIFF 2017

Kebetulan saya hadir di pembukaan KIFF 2017 pada hari Kamis (14/9) di Grand Indonesia. Saat pembukaan ada penampilan tari tradisional Indonesia dan musik tradisional Korea. Penampilan kedua kebudayaan ini cukup menghibur para hadirin yang datang saat itu. Terutama saat para performance dari Korea memainkan lagu-lagu Indonesia dan Internasional.

Pembukaan berlanjut dengan sambutan dari panitia penyelanggara, pihak kedutaan Korea Selatan dan Bekraf Indonesia. Perwakilan dari kedubes Korea menyatakan bahwa Indonesia merupakan mitra penting bagi Korea.

Ia juga menceritakan hobinya membaca komik. Saking hobinya, ketika tidak punya uang untuk membeli komik, ia cukup pergi ke toko buku dan membaca komik disana. Komik membawanya ke dunia lain. Ia pun menyamakan komik dengan film yang bisa membawa manusia memasuki dunia lain.

Selain itu pada pembukaan KIFF 2017 ini juga dihadiri oleh Morgan Oey, pemeran dari film Sweet 20. Pembukaan KIFF 2017 diresmikan dengan pemotongan pita.

Potong pita di Opening Ceremony KIFF 2017 (dokpri).

Film dengan Latar Waktu Satu Hari

Pada pembukaan ini, film pertama yang ditayangkan adalah A Day (2017). Film yang disutradari oleh Cho Sun-ho ini menceritakan tentang seorang ayah yang berprofesi sebagai dokter sepesialis organ dalam. Saat pulang dari tugas relawannya, ia mendapat penglihatan kecelakaan yang menimpa puterinya --Eun Jeung. Mulai saat itu, ia terus mengulang hari yang sama dan terjebak dalam rahasia waktu. Ternyata bukan hanya ia, ada seorang petugas ambulance dan sopir taksi yang terjebak dalam perputaran waktu yang sama.

Sempat tegang, pusing dan kesel nonton film ini. Karena film ini terus berulang-ulang dalam adegan yang sama. Namun menariknya, fim ini membawa saya fokus pada satu masalah yang harus diselesaikan. Bukan hanya kemampuan IQ yang dibutuhkan, tetapi juga EQ. Kecerdasan emosi dan komunikasi dari hati ke hati ternyata menjadi kunci penyelesaian masalah.

Poster A Day (popcorn.com)

Jangan Lewatkan Hari Terakhir KIFF 2017

Wahai kamu para pecinta film Korea, hari ini adalah hari terakhir Korea Indonesia Film Festival. Masih ada kesempatan bagi kamu hingga pukul 18.00 untuk hadir menyaksikan film-film Korea pilihan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline