Logo Baru, Pengalaman Baru
Kompasiana meluncurkan logo barunya pada hari Kamis, 23 Februari 2017. Jika ditanya apa yang saya suka dari logo yaitu bentuk huruf O yang agak berbentuk kotak dan lubangnya yang berbentuk awan chating yang sebelumnya berada pada huruf O. Filosofi yang saya tangkap adalah sisi-sisi di huruf O menggambarkan bahwa kompasiana akan melibatkan banyak pihak dalam aktifitasnya.
Mas Isjet menjelaskan bahwa kompasianer (blogger kompasiana) nantinya bukan hanya bisa menulis, tetapi juga bisa mengatur postingan yang tampil. Pengaturan highlihtataupun headline akan diatur oleh kompasianer yang tergabung dalam pengurus setiap rubrik. Sistemnya mirip seperti di grup facebook.
Bagi kompasianer yang telah terverifikasi hijau dan biru memiliki kesempatan lebih untuk bekerja sama dengan pihak ketiga (brand-brand produk dsb), terutama yang memiliki konten-konten bagus. Konsep Content Affiliation dapat memberikan peluang bagi para kompasianer tidak hanya sekedar menulis tetapi juga bisa berpenghasilan dari menulis.
Logo berbentuk awan chating yang tetap dipertahankan dalam bentuk yang berbeda, memberikan gambaran bahwa kompasiana tetap memperhatikan interaksi antara kompasianer. Bukan hanya menulis, tetapi juga memberikan penilaian dan komentar. Bisa dilihat dalam kolom penilaian tidak hanya aktual, menarik, inspiratif dan bermanfaat. Tetapi sekarang ada tambahan; menghibur, tidak menarik dan unik. Selain itu bagi yang kompasianer yang aktif menulis dengan konten-konten yang berkualitas akan mendapatkan poin dan reward. Hal itu sudah terwujud dalam Kompasiana Monthly Reward.
Kompasiana News yang sudah memunculkan dirinya baru-baru ini merupakan fitur baru yang ada di kompasiana. K News ini akan mempublikasikan tulisan-tulisan hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalu fitur K-report (flash news). Selain itu K News juga memberikan rangkuman seperti kompasianer teraktif,kompasianer terpopuler, ataupun artikel-artikel terpopuler.
Mas Nurullah sedang menjelaskan apa itu content affiliation (dokpri).
Beyond BloggingTagline kompasiana yang baru “beyond blogging” merupakan penegas bahwa kompasiana adalah platform blog. Karena berdasarkan hasil survey, yang menjelaskan bahwa kompasiana sebagai platform blog berjumlah dibawah 1%. Tetapi bukan hanya itu, tagline tersebut juga memberikan suntikan penyemangat untuk bukan sekedar ngeblog.
Demi terwujudnya hal tersebut, kompasiana terus berbenah dari teras hingga dapur. Terutama bagian dapur yang merupakan wilayah vital yang terus diperbaiki. Mas Andy Budiman, Direktur Grup Digital KG, menjelaskan bahwa kompasiana akan memperbaiki dan meningkatkan teknologi. Harapan kedepan, keluh kesah kompasianer tentang ”Error” tidak ada lagi. Kemudian, rencananya bulan Juni nanti akan ada tampilan baru yang lebih friendly user dan “beyond”.
Kompasiana juga memiliki cita-cita untuk mendunia. Mas Isjet menjelaskan bahwa tim IT sedang berusaha mencari cara bagaimana agar tulisan-tulisan kompasianer yang berbahasa Indonesia bisa dengan mudah ditranslate ke dalam bahasa Inggris. Jika ini berhasil, maka menjadi sebuah keniscayaan Kompasiana akan mendunia. Isu-isu di Indonesia yang ditulisa oleh para kompasianer bukan hanya menjadi isu nasional tetapi menjadi isu internasional.
Sekarang saja, banyak tulisan para kompasianer yang menjadi perbincangan di dunia maya. Bahkan mampu memberikan perubahan pada dunia nyata. Selain itu tulisan para kompasianer bukan hanya menjadi bahan bacaan, tetapi menjadi bahan rujukan bagi tulisan baik secara jurnalistik ataupun akademis.