Lihat ke Halaman Asli

Pikiran & Jiwa

Diperbarui: 2 Juli 2015   08:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Om Swastyastu

Pikiran kita layaknya asupan makanan yang kita berikan kepada tubuh kita. Jika kita memberi makanan yang kadar kolestrolnya tinggi dan kurang nutrisi, tubuh kita akan mudah terserang penyakit. Begitupun sebaliknya, jika asupan makanan kita benar, kaya akan nutrisi, tubuhpun akan terasa prima.

Jika kita kerap mendengar dan memasukkan hal negatif dalam
pikiran kita, tubuh dan tindakan kita akan bereaksi negatif pula. Apabila kita berpikir kita tidak bisa berhasil~kita akan lemah. Jika kita mendengar orang lain mengatakan bahwa kita masih terlalu muda untuk berhasil, dan pikiran kita menerimanya secara total~maka kita akan menjadi kurang kreatif.

Berhati-hatilah meresponsnya. Jangan menarik elemen negatif masuk ke pikiran kita, beri asupan yang positif. Maka pikiran kita akan memberi perintah kepada anggota tubuh kita untuk lebih semangat dan hidup ini akan terasa bermakna.

Apapun yang menjadi Akumulasi pikiran akan mempengaruhi sistem hidup kita.

Jiwa ibarat lampu tudung yang menyala-yang diselubungi oleh tudung kaca....akumulasi mangsi pada tudung akan meredupkan kualitas cahaya lampu tersebut...padahal nyalanya tidak berubah. Semakin bersih akumulasi tudung lampu itu maka semakin terang pendar cahaya lampu itu. Demikian juga jiwa dengan pikiran. Semakin jernih pikiran maka kemurnian jiwa akan terpancar dalam kehidupan kita....ini yang dibilang oleh orang tua sebagai Taksu. Dan sebaliknya samakin semrawut sisten pikiran kita maka akan membuat kemurnian jiwa terhalang....

Semoga bermanfaat.
Om Santih Santih SantihOm

♡ Jro Mangku Danu
__________
Silahkan baca juga tulisan tiang tentang pikiran:

1. https://dharmavada.wordpress.com/2013/02/05/nutrisi-pikiran/

2. https://dharmavada.wordpress.com/2013/08/14/asupan-makanan-bagi-lapisan-tubuh/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline