Lihat ke Halaman Asli

Minim Tempat Bermain

Diperbarui: 25 Oktober 2015   09:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Kondisi tempat bermain anak-anak pada malam hari di Jalan Soebrantas, Panam, Senin, (19/10)."][/caption]

Taman kota atau taman bermain merupakan sebuah tempat rekreasi yang sekarang diminati masyarakat, mulai dari kalangan pelajar, mahasiswa, orang tua, bahkan anak-anak. Peran dan manfaat taman kota sangat signifikan, tidak hanya sebagai tempat rekreasi melainkan sebagai paru-paru kota penghasil O2. Bagaimana kota kota besar menata dan menyediakan taman kota atau taman bermain untuk masyarakat ?

Pekanbaru yang merupakan Ibu Kota Riau dengan populasi masyarakat yang majemuk dan sebagai salah satu Kota Melayu di Indonesia. Kemajemukan itu dapat dilihat dari bahasa, adat, dan dinamika penduduknya, seperti adat istiadat, agama, dan akulturasi kebudayaan yang terjadi di kota Bertuah ini.

Lalu, bagaimana pemerintah bisa mengintegrasikan kemajemukan itu ? Salah satu caranya yaitu dengan memberikan fasilatas umum, seperti taman kota/tempat bermain anak, dan tempat rekreasi lainnya. Itu dilakukan dengan tujuan agar masyarakat yang ada bisa membaur satu dengan yang lain sehingga integritas bisa berjalan dengan baik.  Kenapa harus taman bermain ? Ya, karena taman bermain tempat masyarakat berkumpul, berolahraga sehingga dengan adanya rutinitas setiap harinya dapat memberikan kontak budaya yang positif. Apakah di Pekanbaru taman bermain yang ada sudah cukup ? Tidak, karena taman bermain yang ada sedikit dan itu hanya berada di pusat kota, seperti di Jalan Diponegoro.

Seharusnya, tempat bermain atau taman kota tidak berpusat di kota saja melainkan di pinggir kota haruslah di berikan tempat yang layak untuk masyarakat bermain atau berkumpul dengan keluarga. Mestinya, pemerintah jangan memusatkan pembangungan besar saja melainkan pembangunan tata kota seperti taman dan tempat bermain juga mesti menjadi prioritas pembangunan sehingga masyarakat dapat merasakan manfaatnya. Oleh karena itu, perlunya perhatian dan empaty pemerintah melihat tama bermain yang minim khususnya di Pekanbaru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline