Lihat ke Halaman Asli

Lagi, Pekanbaru di Selimuti Kabut

Diperbarui: 27 September 2015   12:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lagi, Pekanbaru di Selimuti Kabut

[caption caption="Asap tebal di Jalan Mr Sm Amin Pekanbaru, Minggu, (27/9) Pukul 11.00 WIB"][/caption]

Bagi anda yang tinggal di luar sumatera, kalimantan, atau sulawesi memang tidak menghadapi dambak kebakaran lahan/hutan yang akhir-akhir ini marak. Kebakaran lahan yang di lakukan perusahaan atau perorangan sudah sangat merugikan masyarakat luas teutama warga yang tinggal di wilayah yang tekena dampak tersebut. Seperti, Provinsi Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sumatera Selatan. Dampak yang mereka rasakan mulai dari gangguan pernapasan, jarak pandang yang kurang dari 200 bahkan 50 meter saja, dan dampak lainnya. 

Di Pekanbaru khususnya yang sudah hampir satu bulan ini melawan asap pekat akibat kebakaran lahan yang semakin meluas di Provinsi Riau. Memang dua hari kemarin asap tebal sempat hilang dan ISPU (Indeks Standar Pencemaran Udara) yang sudah normal. Dua hari lalu aktifitas masyarakat, pelajar, mahasiswa sudah berjalan dengan lancar, seperti aktifitas sekolah, ngampus, dan aktifitas kerja. 

Itulah, dua hari yang sempat saya rasakan bersama kawan-kawan seperjuangan di Riau, Pekanbaru. Udara yang dihirup pun dalam keadaan sehat atau bebas dari bahaya pencemaran udara. Namun, menjelang sore atau malam kemarin, Sabtu, (26/9) asap tebal kembali menyelimuti kota Bertuah (Pekanbaru). Seperti yang saya dengar dari teman-teman yang sempat lebaran Idul Adha di kampung, mereka bilang kebakaran lahan kembali meluas yaitu di Kab Palalawan kurang lebih itu ya. Maklum saya kurang tau juga tempatnya. He

Jika, kejadian ini tidak dapat di atasi dengan cepat bisa di katakan ini kebakaran hutan/lahan terparah sepanjang sejarah di Provinsi Riau 18 tahun terakhir ini. Saya dan Masyarakat Riau pasti berdoa agar segera cepat masalah asap ini terselesaikan sehingga tidak menimbulkan korban atau dampak lainnya. Apalagi Pemerintah Pusat dan Daerah sudah bergerak cepat dan mengerahkan seluruh tenaga baik itu dari TNI, Satgas Kebakaran Hutan, Polisi Kehutanan, Pemadam Kebakaran, dan Relawan peduli asap. 

Dengan demikian, kita berharap kebakaran hutan semacam ini tidak terulang kembali di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi atau wilayah lainnya. Itulah yang menjadi PR pemerintah dan wakil rakyat sehingga kebakaran hutan/lahan tidak terulang tahun depan.

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline