Lihat ke Halaman Asli

Sistem Pertanian Berkelanjutan Pada Tanaman Cabai di Daerah Lampung Tengah

Diperbarui: 15 September 2024   14:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertanian berkelanjutan merupakan metode bercocok tanam yang berfokus pada keberlanjutan ekologi dan ekonomi. selain itu, pertanian keberlanjutan juga harus memperhatikan dampaknya pada alam dan dan masyarakat. pertanian berkelanjutan bertujuan untuk mencapai ketahanan pangan dan memilimalisir kerusakan lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup dan petani. Pada lahan cabai di daerah Lampung tengah tepatnya di desa Gilih karang jati juga memiliki sistem pertanian berkelanjutan. Sistem pertanian berkelanjutan yang dilakukan oleh petani yaitu penggunaan plastik mulsa.

penggunaan plastik mulsa juga memiliki beberapa manfaat yang berkaitan dengan pertanian berkelanjutan. Plastik mulsa dapat membantu menjaga kelembaban tana, mengurangi evaporasi, dan menekan pertumbuhan gulma. Untuk pengairan pada plastik mulsa yaitu menerapkan irigasi tetes, karena irigasi tetes merupakan metode yang efektif karena dapat meningkatkan efisiensi air dengan mengarahkan air langsung ke akar tanaman, mencegah erosi dan mengurangi pemborosan penggunaan air. plastik mulsa juga berfugsi sebagai pengendalian hama alami dan menekan pertumbuhan gulma, hal ini berdampak untuk meminimalisir penggunaan pestisida kimia yang berlebih. penanaman tanaman dengan jarak yang teratur dapat membantu pertumbuhan tanaman secara optimal karena plastik mulsa yang dilubangi secara teratur jaraknya dapat membantu mengalirkan sirkulasi udara. Namun, plastik mulsa memiliki dampak negatif yaitu dapat menimbulkan sampah plastik yang dapat mencemari lingkungan bila tidak dikelola dengan baik. Tetapi, secara keseluruhan cara ini dapat membantu menurunkan ketergantungan penggunaan bahan kimia dan meningkatkan efisiensi penggunaan air. jadi, kita harus memperhatikan aspek lingkungan untuk menjaga keberlanjutan agar terus berlanjut tanpa merusak alam sekitar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline