Lihat ke Halaman Asli

Gunungan Perayaan Prosesi Agung

Diperbarui: 18 Juni 2015   08:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14041512331520671385

Gunungan Perayaan Prosesi Agung

Minggu terakhir dibulan Juni ada yang berbeda di sekitaran dusun kecil bernama Ganjuran. Tampak di jalanan dipasang hiasan – hiasan yang terbuat dari janur. Cuaca yang cerah dan sejuk melengkapi pesona seharian ini.

Pada tanggal 29 Juni 2014 adalah hari yang sangat istimewa bagi kami semua warga Nasrani di Paroki Ganjuran pada khususnya dan semua umat nusantara pada umumnya. Hilir mudik motor, mobil, dan bus sudah ramai sekali berdatangan bahkan pada malam hari sebelum perayaan dimulai. Semua orang berkumpul menjadi satu untuk merayakan Prosesi Agung.

Semangat Prosesi Agung juga membara di hati kami warga lingkungan santo Lukas wilayah Siten, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul. Bersama kami membuat Gunungan yang akan diarak di area Candi Ganjuran, sebagai salah satu acara didalam Prosesi Agung. Dua jenis gunungan yang dibuat oleh lingkungan kami adalah gunungan sayuran dan gunungan padi.

Tiba waktunya perayaan Prosesi Agung, kami petugas pemikul gunungan sudah bersiap mengenakan pakaian adat jawa. Bergaya pakaian petani kamipun memikul gunungan dan diarak mengelilingi gereja, sesuai arahan dari panitia Prosesi Agung. Setelah semua gunungan didoakan dan diberkati. Masyarakatpun berebut untuk mengambil sayur, buah, dan padi yang kita sebut (Ngalap Berkah).

Begitu hebatnya tradisi leluhur yang masih bisa kita jaga dan lestarikan. Umat yang berasal dari latar belakang yang berbeda serasa menyatu. Inilah jati diri asli nusantara yang berbeda beda tetapi tetap satu jua. Bahkan setelah acara selesai, Romo memberitahu kepada umat untuk tidak makan minum di luar area gereja, untuk menghormati umat Muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa.

Prosesi Agung adalah perayaan ulang tahun Candi Tyas Dalem Ganjuran. Tradisi yang melekat kuat di jiwa masyarakat katholik dalam nafas jawa. Proses inkulturasi dari masa ke masa yang menjadikan kita semua semakin toleransi dan menghargai perbedaan. (IJC)

1404151775543803861

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline