Lihat ke Halaman Asli

Pancasila sebagai Sistem Filsafat

Diperbarui: 8 Desember 2024   09:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pancasila (Sumber: Pexels)

Bangsa Indonesia memiliki warisan sosial dan budaya yang sangat kaya, yang terkandung dalam nilai-nilai dasar sebagai bagian dari budaya luhur bangsa. Nilai-nilai ini, yang telah terwarisi sejak zaman dahulu, menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia, mencerminkan kesadaran tentang ketuhanan, kekeluargaan, musyawarah mufakat, gotong royong, dan tepa selira. Nilai-nilai ini semakin menguat seiring dengan proses kristalisasi yang terus berkembang, baik di tingkat nasional maupun internasional. Berkat pengaruh dari nilai-nilai luhur yang berasal dari berbagai agama, mulai dari Hindu, Buddha, Islam, hingga Kristen, masyarakat Indonesia semakin beradab, meskipun melalui pasang surut dalam perjalanan sejarah negara.

Pada masa kejayaan kerajaan Sriwijaya dan Majapahit, Nusantara menunjukkan potensi budaya yang sangat tinggi. Keberhasilan tersebut memberi keyakinan dan kebanggaan nasional bahwa sumber daya manusia (SDM) Indonesia mampu mengembangkan tanah air yang kaya akan sumber daya alam ini. Warisan budaya tersebut menjadi modal dasar yang sangat berharga bagi generasi penerus, dengan bahasa, sub-budaya, dan pandangan hidup yang membanggakan sebagai bagian dari jati diri bangsa.

Pancasila, yang menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia, merupakan kristalisasi dari nilai-nilai luhur yang diwariskan dalam budaya. Pancasila dirumuskan menjelang Proklamasi Kemerdekaan dan tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai dasar filsafat negara dan sebagai asas kerohanian negara. Pancasila bukan hanya sekadar rumusan ideologis, tetapi juga menjadi landasan moral yang memandu seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Menurut Prof. Dr. Nurcholish Madjid, seorang cendekiawan muslim terkemuka, Pancasila adalah ideologi modern yang diciptakan oleh para pendiri Republik Indonesia dengan wawasan modern. Pancasila menjadi dasar filosofis bersama bagi masyarakat plural yang berkembang di Indonesia. Dalam konteks ini, Pancasila adalah ideologi yang dinamis, terbuka, dan terus berkembang sesuai dengan zaman dan tuntutan kehidupan masyarakat.

Sebagai dasar negara, Pancasila bukan hanya diwariskan dari tradisi budaya, tetapi juga menjadi landasan filosofis yang mengarahkan arah hidup bangsa Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, seperti kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, merupakan dasar dari kepribadian bangsa Indonesia.

Pancasila mengandung dimensi filosofis yang mendalam, yang mencakup keadilan, kemanusiaan, dan spiritualitas. Pancasila diakui sebagai filsafat hidup yang memberikan panduan dalam menghadapi tantangan zaman. Nilai-nilai Pancasila membentuk landasan untuk pembangunan sistem sosial, politik, dan ekonomi Indonesia yang berkeadilan, demokratis, dan mencerminkan budaya bangsa.

Integritas Pancasila sebagai sistem filsafat tercermin dalam rumusan konstitusional dalam Pembukaan UUD 1945. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila memiliki struktur hierarkis yang saling mendukung dan menguatkan satu sama lain. Sila pertama, yaitu kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjadi landasan utama yang mengilhami dan mendasari sila-sila lainnya. Masing-masing sila saling mendukung dan melengkapi, menciptakan kesatuan yang utuh.

Menurut Notonagoro, nilai-nilai Pancasila membentuk sebuah sistem yang bulat dan utuh, di mana setiap sila saling menguatkan dan mendasari satu sama lain. Misalnya, sila pertama yang menjiwai sila kedua hingga kelima, dan begitu seterusnya. Nilai-nilai dalam Pancasila tidak terpisahkan dan harus dipahami secara keseluruhan, karena hanya dengan demikian kita dapat menghargai makna dan substansi yang terkandung dalam setiap sila.

Sebagai sebuah sistem filsafat, Pancasila mengandung prinsip-prinsip moral yang harus dihormati dan dijalankan oleh seluruh warga negara. Nilai-nilai Pancasila memberikan pedoman yang tidak hanya bersifat normatif, tetapi juga menggambarkan jati diri bangsa Indonesia yang berlandaskan pada keimanan, kemanusiaan, persatuan, dan keadilan. Dengan demikian, Pancasila bukan hanya menjadi dasar negara, tetapi juga merupakan panduan hidup yang mengarahkan seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Disadur dari Filsafat Pancasila sebagai Filsafat Pendidikan (Prof. Dr. Mohamad Noor Syam, 2001) Penerbit: Universitas Negeri Malang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline