Lihat ke Halaman Asli

ekafolks

amorfati

D.N. Aidit: Komunis yang Fasih Baca Al-Quran

Diperbarui: 14 November 2017   09:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: imgrum.org/user/berdikaribook

Berdasar temuan wartawan senior Indonesia Salim Said saat meliput aksi demonstrasi pembakaran rumah D.N. Aidit di Jalan Pegangsaan Barat. Ketika itu massa telah memporakporandakan kediaman resmi Menko Aidit tersebut. Dengan menunjukan kartu wartawan yang ditandatangani oleh Brigjen Soegandhi (pemimpin umum koran Angkatan Bersenjata tempat Salim bekerja), polisi yang berjaga di sana mengizinkan-nya masuk. Rumah Wakil Ketua MPR Aidit itu (sekarang kantor Golkar DKI) sudah berantakan. Sembari mengamati ruangan demi ruangan yang telah diobrak-abrik massa, seorang tua pelan-pelan muncul dari arah dalam. "Bapak siapa?" Tanya Salim dengan sopan. "Saya Abdullah Aidit, bapaknya D.N. Aidit."

Kemudian Ia meninggalkan rumah dinas pemimpin tertinggi Komunis Indonesia itu dengan mengantongi satu rol kecil pita rekaman. Ia menduga rekaman itu dokumen politik penting. Ketika pita rekaman itu diputar ternyata isinya pengajian Islam yang dimulai dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Quran.

Berdasarkan hal tersebut terungkap bahwa sebenarnya masa lalu Aidit adalah pemuda alim yang lurus. Si Ahmad, panggilan Aidit semasa remaja, punya riwayat keagamaan yang bagus. Ia sangat dekat dengan hal-hal Keislaman terutama karena sang ayah adalah tokoh agamis (Kyai) yang cukup penting di Belitung. Sang bapak juga mendirikan perkumpulan bernama Nurul Islam yang berbasis Muhammadiyah. Si Ahmad, pemuda ini cukup aktif di dalamnya.

Kisah masa kecil D.N. Aidit di kampungnya bukan hanya belajar mengaji Al-Quran, bahkan beberapa kali menamatkan kitab suci tersebut. Pada masa kecilnya, D.N. Aidit kononnya juga dikenal di lingkungan dekatnya sebagai pembaca Al-Quran yg fasih.

Namun yang perlu kita pahami adalah bisakah orang yang dari kecil berasal dari keturunan Kyai dan seterusnya mendapat gemblengan agama, berorganisasi yang berlandaskan Islam sampai dewasa sehingga tertanam ajaran Islam yang kuat. Lalu dengan begitu saja mau menjadi kader PKI jika memang Komunis itu anti-Tuhan (?)

[]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline