Lihat ke Halaman Asli

Waa

Penulis

Nyareh Malem, Berburu Faedah

Diperbarui: 17 Maret 2024   16:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: foto.wawahidahh

Rutinitas pada bulan puasa akan bertambah bahkan berubah dari bulan-bulan biasanya. Menahan Lapar dari Subuh hingga Maghrib membuat sebagian orang berpikir dan merencanakan makanan apa yang akan menjadi teman untuk berbuka. Mulai dari  es, kolak, nasi, lauk yang bermacam-macam dihidangkan, tujuannya untuk menghargai puasa yang telah dilalui seharian penuh.

Banyak juga dari sebagian orang yang berbuka dengan menu apa adanya. Seperti hari-hari biasanya. Bukan berarti tidak mengindahkan jerih payahnya seharian atau tidak menghormati Bulan Ramadhan. Hanya saja kesederhanaan dan gaya hidup minimalis yang diterapkan. Begitupun tidak semua orang ada pada taraf ekonomi yang berkecukupan.

Terlepas dari itu semua, setiap menjelang berbuka setiap orang pasti memiliki caranya tersendiri untuk menanti waktu berbuka. Nyareh malem misalnya. Nyareh malem adalah ngabubirit dalam bahasa Madura. Istilah nyareh malem tidak hanya diperuntukkan bagi kaum muda saja. Siapa saja, tua muda semuanya pasti pernah. Hanya saja caranya yang berbeda. Ada yang sekadar jalan-jalan, mengaji, berburu takjil di pasar dadakan, dan banyak lagi kegiatan untuk mengisi nyareh malem.

Terkadang kegiatan nyareh malem sering disalah gunakan oleh sebagian pemuda. Pasalnya, sering saya jumpai setelah ashar segerombolan pemuda berjejer duduk nongkrong di pinggir jalan yang sangat mengganggu pengendara. Lebih-lebih balap liar yang banyak digandrungi sebagian pemuda. Membuat macet, hingga terjadi kecelakaan. Sungguh sangat merugikan.
Alangkah eloknya jika dilakukan dengan hal positif setidaknya membantu orang tua menyiapkan buka puasa walau hanya memotong sayur atau membersihkan ikan. Sederhana tapi jauh lebih bermanfaat dari pada hanya nongkrong tak berfaedah dan pulang-pulang tanya hari ini buka apa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline