Lihat ke Halaman Asli

Ummu Muqtaf

Ibu Rumah Tangga, Entrepreneur, Guru, Penulis, Peneliti

Jaga Kewarasan

Diperbarui: 8 Januari 2024   08:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

JAGA KEWARASAN

Di jaman dimana orang-orang mudah berkreasi dan berekspresi ternyata sebanding dengan orang-orang yang memiliki tingkat kestresan yang tinggi ( bukan gila). Pasalnya, tidak sedikit yang menggunakan media sosial hsnya untuk mencurahkan isi hati aluas marah-marah---ngomel,  di banyak media soial.

Andai saja kemarahan seseorang terhadap seseorang lainnya dapat diungkapkan secara langsung mungkin saja permasslahan antar dua belah pihak dapat terselesaikan. Namun pada kenyataannya maraknya media sosial menjadikan seseorang enggan membicarakan masalah yang ada untuk menemukan titik terang.

Kebanyakan  orang lari dari masalah yang dia hadapi. Tak ada namanya menegur, atau saling mengingatkan, apalagi berunding. Semuanya menjadi tiba-tiba. Tiba-tiba tidak berbicara, tiba-tiba tidak bertegur sapa, dan tiba-tiba yang lainnya.

Akhirya media sosial menjadi sarana untuk mencaci dan menghujat. Jari jemari berubah menggantikan mulut untuk berbicara. Jika orang-orang terdahulu selalu mengingatkan untuk menjaga mulut. Hari ini berbeda. "Jaga jemarimu!", itu yang tepat menjari tagline pengingat.

Dari pada ambil hati orang-orang yang demikian itu lebih baik makan yang enak, makan yang banyak, agar asupan terpenuhi, membuang stress, dan menjadikan kita lebih bahagia.

Biarkan yang mencacimu di instastory, WA story kenyang dengan dengan amarah dan kebencian. Toh kamu biasa-biasa saja. Bisa jadi orang itu takut. Karena kau terlalu hebat untuk dihadapi. Melayani orang-orang pengecut yang beraninya di media sosial dan yang kalau ketemu diam saja, sama  halnya kamu membuang waktumu yang sangat berharga.

Karena orang-orang yang demikian itu tidak akan lebih mulia dari diammu yang emas.
So, jaga kewarasan kita dari hal-hal yang tidak penting!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline