Sebelas siswa MTs Harapan Baru meninggal dunia tenggelam di Sungai Cileueur, Ciamis, Jawa Barat. Sungai ini merupakan bagian dari DAS Citanduy. Kontur tanah di kolasi memiliki kemiringan hingga 45 derajat. Sungai ini beraliran deras , dan di beberapa blok menjadi tempat wisata berbasis air.
Lokasi kejadian berada di Llleuwi Ili Dusun Wetan, RT 01 RW 01, Desa Utama, Kecamatan Ciejungjing.
Kejadian ini terjadi Jumat (15/10) pukul 13.30. Pada saat itu Pramuka MTs Harapan Baru sedang melaksanakan aksi bersih-bersih. Yang mengikuti kegiatan ini sejumlah 150 orang. Kegiatan ini wajib diikuti siswa kelas 7 dan 8, berusia 12 dan 13 tahun. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok yang masing-masing kelompok di dampingi dua guru.
"Awalnya senang-senang pas baru masuk sungai itu. Tapi kemudian perasaan tuh kayak angker sungainya. Terus jalan. Nah pas ditempat itu (Leuwili) ada yang ketengah, ada yang kepinggir. Saya lihat ada yang tenggelam. Pas ada yang tenggelam, guru sibuk nyemalatin siswa," ujar Faisal kepada Jabar.news.id.
"Total siswa yang terseret arus 21 orang. Sebanyak 10 orang berhasil diselamatkan warga. Sedangkan 11 siswa yang terseret arus dan tenggelam, meninggal dunia," kata Deden Ridwansah, Kepala Basaras Bandung.
"Siswa MTs Harapan baru Cijantung melaksanakan kegiatan latihan pramuka dan kegiatan susur sungai di Sungai Cileueur. Beberapa jumlah siswa dan guru ada yang turun ke sungai untuk melakukan penyebrangan sungai dan ada sebagian siswa yang tenggelam," kata Hadi Rahmat, Wakil Manajer Pusdalops BPBD Jabar.
Menurut Maman, warga di daerah tersebut, sungai Cileueur sebenarnya dangkal di beberapa lokasi. Pada masa kemarau, banyak warga yang mandi atau mencuci di sungai tersebut. Namun ketika hujan, air bisa meluap tiba-tiba, dan kedalaman mencapai 2 sampai 5 meter.
"Kemungkinan akibat adanya arus bawah permukaan air yang kuat, para siswa tersebut terseret hingga menelan korban jiwa," demikian ujar Maman pada Desk Jabar.
Salah seorang pengurus pesantren Cijantung mengatakan, pihak MTs Harapan Baru tidak memberikan informasi dan meminta ijin kepada Pesantren Cijantung terkait kegiatan tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H