Lihat ke Halaman Asli

Wawan Prastyo

Content Writer | Social Media Enthusiast

Papua Memanas Massa Pendukung Gubernur Papua Paksa Masuk Kota?

Diperbarui: 20 September 2022   16:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Massa Pendukung Gubernur Papua Paksa Masuk Kota, dok. pribadi

Massa Pendukung Lukas Enembe paksa masuk Kota Jayapura, mereka datang untuk memberikan dukungan terhadap Lukas Enembe yang saat ini menjadi kasus tersangka KPK.

Massa yang mendukung Lukas Enembe datang menggunakan mobil pribadi, truk, motor, hingga berjalan kaki mencoba masuk Kota Jayapura sejak pukul (08.49 WIT).

Aparat memblokade titik kumpul masa guna menghindari penumpukan massa, menurut kabar yang beredar mereka yang berdatangan dari Sentani ditahan di Lapangan Theys, dan massa dari Kamp Wolker ditahan di depan Kampus Universitas Cendrawasih (Uncen).

Adapun massa yang berdatangan dari Abepura, ditahan di Lingkaran Abepura, sedangkan massa yang datang dan berkumpul di Expo Waena kabarnya melakukan orasi dan meneriaki tolak  KPK untuk daerahnya yaitu Papua.

Sebenarnya apa yang terjadi dengan Lukas Enembe dan menjadikan Papua memanas?

Gubernur Papua Lukas Enembe diduga menerima gratifikasi yaitu sebanyak 1 miliar, bukan hanya itu, Lukas Enembe juga diduga menyimpan dan mengelola uang yang jumlahnya ratusan miliar menurut Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Korupsi yang dilakukan Gubernu Papua Lukas Enembe meliputi alokasi janggal anggaran untuk Pimpinan Pemerintah Papua yang nilainya mencapai ratusan miliar. Adapun dugaan lain, Lukas Enembe melakukan penyelewengan dana Pekan Olahraga Nasional. Dan dugaan lainnya, Lukas Enembe memiliki manager untuk melakukan pencucian uang.

KPK cepat tanggap dan baik melakukannya tugasnya, di mana korupsi langsung di tindaklanjuti, semoga KPK selalu seperti ini dalam menangani kasus korupsi dan tidak tebang pilih untuk kasus-kasus lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline