Lihat ke Halaman Asli

Wawan Pkb

Staf karyawan

Daun Krotom: Menguak Fakta di Balik Tanaman Kontroversi Penuh Manfaat

Diperbarui: 26 Juni 2024   08:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambar daun krotom (voi.id/lifestyle)

Kratom (Mitragyna speciosa) adalah tanaman asli Asia Tenggara yang telah digunakan selama berabad-abad oleh masyarakat lokal untuk berbagai keperluan. Daun kratom, khususnya, dianggap memiliki berbagai manfaat kesehatan dan telah digunakan dalam praktik pengobatan tradisional. Namun, seiring dengan meningkatnya popularitas di seluruh dunia, daun kratom menjadi subjek kontroversi yang signifikan. Artikel ini bertujuan untuk menguak fakta di balik tanaman yang penuh manfaat namun kontroversial ini.

Sejarah Penggunaan Kratom

Di negara-negara seperti Thailand, Indonesia, dan Malaysia, daun kratom telah digunakan secara tradisional sebagai obat herbal. Masyarakat pedesaan mengunyah daun kratom untuk meningkatkan energi, mengurangi rasa sakit, dan mengatasi gejala penyakit. Selain itu, daun kratom juga digunakan sebagai pengganti opium dalam upaya mengurangi kecanduan.

Manfaat Kesehatan Daun Kratom

1. Penghilang Nyeri

Daun kratom dikenal memiliki sifat analgesik yang kuat. Senyawa alkaloid seperti mitragynine dan 7-hydroxymitragynine berinteraksi dengan reseptor opioid di otak untuk mengurangi rasa sakit. Oleh karena itu, kratom sering digunakan oleh individu yang menderita kondisi kronis seperti arthritis dan fibromyalgia.

2. Peningkat Energi

Pada dosis rendah, kratom dapat bertindak sebagai stimulan yang meningkatkan tingkat energi dan kewaspadaan. Ini sangat bermanfaat bagi pekerja yang membutuhkan energi tambahan untuk aktivitas fisik atau mental yang intens.

3. Pengobatan Kecemasan dan Depresi

Sejumlah pengguna menyatakan bahwa kratom dapat meredakan gejala kecemasan dan depresi. Alkaloid yang terkandung dalam kratom dipercaya memiliki efek menenangkan yang mampu memperbaiki suasana hati dan mengurangi stres.

4. Mengatasi Gejala Putus Zat

Kratom telah digunakan sebagai alat bantu untuk mengatasi gejala putus zat pada mereka yang kecanduan opioid. Karena berinteraksi dengan reseptor opioid, kratom dapat mengurangi keinginan dan gejala putus zat tanpa menimbulkan risiko ketergantungan yang sama seperti opioid.

Kontroversi dan Risiko

Meskipun memiliki banyak manfaat, penggunaan kratom tidak tanpa kontroversi dan risiko. Beberapa poin utama yang perlu dipertimbangkan meliputi:

1. Potensi Kecanduan

Meskipun kratom dianggap lebih aman dibandingkan opioid, penggunaan jangka panjang dan dosis tinggi dapat menyebabkan ketergantungan. Pengguna melaporkan gejala putus zat seperti insomnia, iritabilitas, dan nyeri otot.

2. Efek Samping

Penggunaan kratom dapat menyebabkan efek samping seperti mual, muntah, dan konstipasi. Dalam kasus yang jarang terjadi, penggunaan kratom juga dikaitkan dengan masalah kesehatan yang serius seperti kerusakan hati.

3. Kurangnya Regulasi

Di banyak negara, termasuk Amerika Serikat, kratom tidak diatur sebagai suplemen diet atau obat. Ini berarti kualitas dan konsistensi produk kratom dapat bervariasi, meningkatkan risiko kontaminasi atau paparan zat berbahaya.

4. Laporan Kematian

Ada beberapa laporan kematian yang dikaitkan dengan penggunaan kratom, meskipun kebanyakan kasus melibatkan penggunaan kratom bersama dengan zat lain. Hal ini meningkatkan kekhawatiran tentang keamanan kratom, terutama ketika digunakan tanpa pengawasan medis.

Regulasi dan Masa Depan Kratom

Regulasi terhadap kratom bervariasi di seluruh dunia. Di Thailand, tempat asal tanaman ini, kratom dilarang untuk waktu yang lama sebelum akhirnya dilegalkan kembali pada tahun 2021 untuk penggunaan medis dan penelitian. Di Amerika Serikat, kratom tetap legal di sebagian besar negara bagian, meskipun ada tekanan dari beberapa badan pemerintah untuk melarangnya.

Di Indonesia, kratom masih digunakan secara luas, terutama di daerah Kalimantan. Namun, Badan Narkotika Nasional (BNN) Indonesia telah mengusulkan untuk mengklasifikasikan kratom sebagai narkotika golongan I, yang akan membuatnya ilegal untuk diproduksi dan didistribusikan.

-----

Daun kratom adalah tanaman yang penuh manfaat namun juga kontroversial. Sementara banyak pengguna melaporkan manfaat kesehatan yang signifikan, potensi risiko dan efek samping tidak boleh diabaikan. Penelitian lebih lanjut dan regulasi yang ketat diperlukan untuk memastikan bahwa kratom dapat digunakan dengan aman dan efektif. Sebagai konsumen, penting untuk tetap waspada dan mempertimbangkan semua aspek sebelum memutuskan untuk menggunakan kratom sebagai bagian dari rutinitas kesehatan Anda.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline