Lihat ke Halaman Asli

Wawan Pkb

Staf karyawan

Menilik Penyebab Utama Kolesterol Tinggi: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keseimbangan Lipid

Diperbarui: 18 Juni 2024   01:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Iustrasi, dokter pegang kertas bertuluskan Colesterol tinggi (istockphoto/syahrirmaulana)

Kolesterol tinggi telah menjadi perhatian utama dalam kesehatan masyarakat modern. Dengan prevalensi penyakit jantung dan stroke yang terkait langsung dengan kadar kolesterol yang tidak seimbang, penting untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi ini. Artikel ini akan mengupas secara mendalam beberapa penyebab utama kolesterol tinggi dan bagaimana faktor-faktor tersebut memengaruhi keseimbangan lipid dalam tubuh.

1. Gaya Hidup dan Pola Makan

Salah satu penyebab utama kolesterol tinggi adalah gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat. Konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan kolesterol, seperti makanan cepat saji, makanan olahan, dan daging berlemak, dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL ("jahat") dalam darah. Sementara itu, rendahnya asupan serat, buah, dan sayuran dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk menghilangkan kolesterol berlebih.

Studi menunjukkan bahwa perubahan kecil dalam pola makan, seperti mengurangi konsumsi lemak jenuh dan menggantinya dengan lemak tak jenuh tunggal dan poliunsaturasi, dapat secara signifikan menurunkan kadar kolesterol LDL. Ini menggarisbawahi pentingnya pendekatan diet yang seimbang untuk mengelola kolesterol dan mempromosikan kesehatan jantung.

2. Faktor Genetik

Selain gaya hidup, faktor genetik juga berperan penting dalam menentukan kecenderungan seseorang terhadap kolesterol tinggi. Beberapa individu mungkin memiliki kecenderungan turun-temurun untuk memiliki kadar kolesterol tinggi, meskipun mereka mematuhi pola makan sehat dan gaya hidup aktif. Kondisi genetik seperti hiperkolesterolemia familial (keturunan), di mana tubuh tidak mampu memproses kolesterol dengan efisien, dapat menyebabkan penumpukan kolesterol dalam darah bahkan pada usia muda.

Tes genetik dapat membantu mengidentifikasi risiko genetik ini, sehingga tindakan pencegahan dan manajemen yang lebih intensif dapat diambil sesuai dengan kebutuhan individu.

3. Obesitas dan Kurangnya Aktivitas Fisik

Obesitas dan kekurangan aktivitas fisik juga berperan besar dalam peningkatan kadar kolesterol LDL dan penurunan kadar kolesterol HDL ("baik"). Lemak berlebih dalam tubuh, terutama di sekitar perut, dapat memicu peningkatan produksi kolesterol oleh hati dan menghambat kemampuan tubuh untuk mengeluarkan kolesterol berlebih.

Aktivitas fisik yang teratur dapat membantu menurunkan kadar kolesterol total dan meningkatkan kadar kolesterol HDL. Olahraga aerobik seperti berlari, berenang, atau bersepeda, dipadukan dengan latihan kekuatan untuk membangun massa otot, dapat membantu memperbaiki keseimbangan lipid dalam tubuh.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline