Wacana 3 periode semakin memanas. Dari aksi demonstrasi yang dilakukan mahasiswa hingga terjadi perpecahan antar anak bangsa ini menuai reaksi dari Ketua Majelis Aktivitas Pro Demokrasi (ProDEM), Iwan Sumule.
Perpecahan anak bangsa yang dimaksudkan adalah rencana duel Denny Siregar dan Novel Bamukmin. Keduanya bersitegang setelah kejadian Ade Armando babak belur dalam aksi demonstrasi BEM SI pekan kemarin yang menolak wacana 3 periode presiden.
Iwan Sumule menanggapi bahwa perpecahan antar anak bangsa ini bersumber dari sosok pejabat yang kala itu sesumbar memiliki data 110 juta warganet Indonesia menginginkan Pemilu 2024 diundur.
Banyak masyarakat yang menyangsikan big data yang dipunyai pembantu Jokowi ini karena tidak ada yang merada pernah ditanyai pendapat soal Pemilu 2024. Masyarakat pun mendesak Sang Pejabat untuk membuka big data yang ia miliki. Namun, seberapa keras publik meminta, sosok tersebut tetap bungkam.
Bahkan ketika ditantang langsung oleh mahasiswa Universitas Indonesia, untuk buka big data pejabat publik ini pun menolak tegas permintaan mereka, merasa bahwa mahasiswa tidak bisa menuntutnya dan ia juga punya hak untuk membuka big data tersebut.
Padahal, big data yang digemborkan inilah yang membuat keonaran di masyarakat hingga melakukan aksi demonstrasi yang menolak tegas wacana 3 periode presiden. Dan pada aksi demonstrasi BEM SI itulah, Ade Armando ditemukan babak belur dikeroyok. Meski belum diketahui siapa pengeroyok Ade Armando.
Denny Siregar menyebut pengeroyok Ade Armando adalah "kadrun" yang akhirnya menimbulkan ketegangan hingga rencana duel antara dirinya dengan Novel Bamukmin. Padaha kini baik itu "kadrun", mahasiswa bahkan hingga pendukung Jokowi itu sendiri sedang bersatu menolak rencana penundaan pemilu yang berujung pada perpanjangan masa jabatan presiden lebih dari 2 periode.
Lebih lanjut, Iwan Sumule juga mengimbau Denny Siregar dan Novel Bamukmin untuk sama-sama mengesampingkan hal yang bisa memecah bela negeri ini. Lebih baik menyatukan suara untuk menolak penguasa memperpanjang masa jabatan. Menyelamatkan Indonesia dengan saling bersatu, bersama dan bahu-membahu sebelum semuanya terlambat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H