Lihat ke Halaman Asli

Wawan Hermawan

Guru, Penulis, Blogger

Puisi Akrostik "Sepucuk Asa"

Diperbarui: 17 Mei 2024   16:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi Akrostik "Sepucuk Asa"

Segumpal senyum mengembang dalam kaku

Engkau coba mengoyak dengan diam

Panah-panah itu kian menusukku

Ungkap gejolak dijiwa ini

Cukup aku yang merasakan semua

Untuk narasaikan sungguh susah, padahal

Kalkulasi telah aku hitung sebelumnya

Andai engkau tahu betapa harap

Semua masih saja ranum

Aku ingin petik dan hantarkan padamu

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline