Lihat ke Halaman Asli

Wawan Hermawan

Guru, Penulis, Blogger

Kaya Belum Tentu Mulia, Miskin Belum Tentu Hina (Belajar Dari Kasus Sandra Dewi dan Suaminya)

Diperbarui: 5 April 2024   09:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar CNN Indonesia

Kaya Belum Tentu Mulia, Miskin Belum Tentu Hina (Belajar Dari Kasus  Sandra Dewi Dan Suaminya)

 

 

Dalam menjalani hidup dan kehidupan seluruh umat manusia didunia ini disibuk dengan urusannya masing-masing, baik orangtua maupun anak muda. Anak-anak sibuk dengan urusan kekanak-kanakannya, pun demikian dengan orangtua sibuk dengan urusan pekerjaan dan keluarganya.

Semua aktifitas mereka lakukan dari bangun tidur hingga tidur kembali, hanya untuk mencapai harap, ingin, tujuan, memenuhi kebutuhaan dan keinginan hidupnya. Maka untuk mewujudkannya berbagai cara mereka lakukan agar bisa terlaksana.

Tentunya tujuan utama dalam hidup bukan hanya sekedar memenuhi kebutuhan, tetapi bagaimana setiap aktifitas yang kita lakukan itu akan bernilai amal kebaikan, jadi tidak sia-sia. Karena setiap gerak yang dikerjakan harus dipertanggungjawabkan bukan?

Mencapai semua kebutuhan dan keinginan itu perlu kerja keras, tidak mudah, perlu waktu, perlu kesabaran dan membutuhkan pengorbanan yang tidak sedikit. Dalam keseharian berbagai tipe orang bisa kita temui cara meraihnya.

Ada yang menempuh jalur normal dengan aktifitas seperti biasa yaitu bekerja, ada juga yang menempuh melalui jalur tidak biasa atau tidak normal yaitu dengan berani melakukan praktik-praktik curang.

Hanya karena ingin terlihat wah, mewah dan dihormati banyak orang, dalam menjalani kehidupan ini tidak sedikit mereka melakukan hal-hal yang tidak wajar, misal ditempat  dimana ia bekerja mulai berani mengotak-atik dan memanipulasi data.

Karena mereka beranggapan dengan memiliki kekayaan yang banyak bisa membuat orang hormat dan segan padanya, Padahal kenyataanya tidak demikian memiliki kekayaan yang banyak belum tentu hidup kita menjadi mulia dan menjalani hidup dalam keadaan miskin pun belum tentu kita menjadi hina.

Kekaayaan yang kita miliki belum tentu bisa membuat hidup kita bahagia, apalagi didapatkan dengan tidak normal, cara curang dan merugikan banyak orang, pun dalam keadaan miskin yang kita alami dalam hidup ini belum tentu membuat kita menjadi sengsara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline