Lihat ke Halaman Asli

Wawan Fun Tahsin

Penyuluh Agama Islam KUA Mlati

Puasa Itu Mencerdaskan

Diperbarui: 4 Maret 2023   15:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Puasa Ramadhan selain memiliki hikmah untuk menjaga kesehatan juga berdimensi mencerdaskan. Setelah Allah swt mewajibkan ibadah puasa melalui firmanNya dalam surat Albaqarah ayat 183. 

Kemudian pada ayat berikutnya yakni Albaqarah 184,  dilanjutkan perintah untuk mengoptimalkan waktu dengan sebaik-baiknya. Keterampilan memanfaatkan waktu memerlukan kecerdasan yang tinggi. Kita perlu mengetahui, menahami, dan memiliki trik tertentu agar waktu yang sangat berharga itu tidak terlewatkan begitu saja. Kuncinya adalah skala prioritas. 

Masih diayat yang sama (184), Allah swt memberikan petunjuk skala prioritas berkaitan dengan ibadah puasa. Plan A berpuasa sebulan penuh dengan sempurna. Bila terpaksa membatalkan karena sakit atau bepergian, maka bertekad mengganti pada hari yang lain (plan B). Bila tidak mampu juga untuk mengganti puasa di hari lain maka membayar fidyah.  

Bagaimana bila tak mampu pula membayar fidyah? Rasulullah saw, merespon hal tersebut dengan melakukan fundraising crowd funding kepada para sahabatnya untuk mencukupi kebutuhan menebus fidyah dan kemudian menghadiahkan kepada sahbatnya yang miskin tersebut, untuk dibagi-bagikan kepada keluarganya. 

Yang terpenting ialah segera bersegera dalam melaksanakan amal shaleh atau kebaikan, dan sedapat mungkin kita melaksanalan yang plan A, seperti perintah awalnya. (Wa an tashumu khairul lakum, puasa itu lebih bagimu). 

Frasa yang terakhir, supaya kalian mengerti bermakna bahwa seyogyanya setiap muslim yang menjalankan ibadah puasa terus bergerak dari kondisi awam, menjadi santri, hingga menjadi 'alim.

Jika tahun sebelumnya kita berpuasa sebagai orang awam, mengetahui hanya yang umum-umum saja. Maka niatkan tahun ini kita berpuasa sebagai santri. Yakni berpuasa sebagai orang yang haus ilmu, baik ilmu tetang fikih puasa dan fikih ibadah lainnya, tetapi juga haus akan hikmahnya pula unyuk ditularkan kepada yang lain.

 Jika tahun sebelumnya telah menjadi santri, maka tugas berikutnya sebagai 'alim. Yakni mengamalkan dalil khairukum man ta'lamal wa  'allamahu (sebaik- baiknya kalian ialah ialah yang mempelajari alquran dan mengajarkannya). Yakni mengajarkan berbagai ilmu yang bermanfaat kepada ummat, dengan prinsip sampaikan dariku walaupun satu ayat. 

Selamat berjuang untuk bergerak dan menggerakkan ummat Islam dari awam- sampai menjadi santri sampai menjadi 'alim

semoga bermanfaat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline