Tidak terasa waktu UN sudah menjelang. Para stakeholder pendidikan terdiri sekolah, dalam hal ini guru kelas yang orangtua wali dan anak didik itu sendiri. Kesuksesan Ujian Nasional atau UN, sangat dipengaruhi oleh kerjasama yang diperankan oleh ketiga sektor tersebut.
Diperlukan motivasi ekstra untuk mencapai hasil yang optimal. Selebihnya manusia mengikhtiarkan, Tuhan pula lah yang menentukan.
Terinsipirasi dari doa yang lazim dibaca sebakda shalat. "Ya Tuhan anugerahkan kepada kami pasangan hidup dan anak keturunan yang menyejukkan pandangan, dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang yang bertaqwa" ( Qs Al Furqan: 74).
Kami mengidentifikasi generasi yang siap menghadapi Ujian Nasional, maupun Ujian Hidup yang lebih luas ialah generasi SMART. SMART adalah akronim dari Sholeh Mumpuni Aktiv Rajin dan Tawakal.
Pertama, Sholeh. Kesholehan diejawantahkan dengan melaksanakan semua perintah Tuhan dan menjauhi laranganNya. Komitmen meng-esa-kan dihayati dengan berperilaku jujur, juga mewujud dalam tertibnya menjalan ibadah, khususnya sholat 5 waktu berjamaah di masjid.
Bila memungkinkan ditambah ibadah sunnah yang lainnya puasa senin kamis, sholat dhuha, sholat malam, sedekah harian, serta berbagai perilaku shalih lainnya. Perilaku sholeh ini bila dilatih setiap hari akan menjadi akhlaq yang mulia, yang sangat bermanfaat di akhirat kelak, dan dirasakan keutamaannya di dunia ini.
Kedua, .Mumpuni. Mumpuni berasal dari bahasa jawa yang berarti menguasai sesuatu atau ahli. Keahlian yang terus ditempa akan menjadikan kita expert di suatu bidang. Seiring waktu kita akan dikenal karema keahlian atau kompetensi tersebut. Pepatah mengatakan kompetensi meningkatkan rezeki. Dus, tingkatkan terus kompetensimu niscaya rezeki semakin deras mengalir.
Ketiga Aktiv. Seorang muslim idealnya tifak mempunyai kosakata menganggur. Alquran Mengajarkan "apabila telah selesai suatu urusan, maka segera kerjakan urusan berikutnya. Dan hendaknya hanya lepada Tuhanmulah Kalian berserah diri". (Qs Al Insyirah 7-8).
Keempat Rajin. Untuk sukses tidak bisa tiba-tiba alias mak bedunduk. Sukses butuh perjuangan untuk mewujudkannya. Maka ijinkan saya berbagi nasehat dari almarhum bapak saya. Bahwa "orang tekun/rajin akan mengalahkan orang kaya."
Kelima, tawakal. Manusia berencana Tuhan yang memutuskan. Begitulah setelah semua ide, diarahkan sesuai aturan yang ada. Semoga semuanya, diberikan Allah apa yang dihajatkan terqobil. Aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H