Lihat ke Halaman Asli

Wawan Fun Tahsin

Penyuluh Agama Islam KUA Mlati

Antara Sya'ban dan Ruwah: Bulan Persiapan Ramadhan

Diperbarui: 28 Februari 2023   15:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Masyarakat Arab jahiliyah memiliki kebiasaan membagi tugas kepada kafilah-kafilah untuk mencari sumber air (tasya'aba yang kemudian menjadi sya'ban), dalam menyambut bulan ke 9 yang sangat terik yakni ramadhan.  kebiasaan berpencar mencari sumber air ini diperlukan mengingat bila bulan 9 atau ramadhan tiba, kondisinya sangat kering dan memprihatinkan, karenanya di sebut ramadhan.

kata ramadhan sendiri diambil dari ramidha atau ar-ramadh yang berarti sangat panas atau panas yang menghanguskan atau kekeringan. Maka menjadi keniscayaan dalam rangka survive atau bertahan hidup, penduduk makkah berpencar untuk mencari sumber-sumber air untuk  memenuhi kebutuhan air masing-masing kabilah pada bulan ramadhan tersebut.

Penanggalan Islam, yang mulai dipakai pada masa khalifah umar bin khattab ra, tetap mempergunakan bulan -bulan sebelum islam temasuk mempertahankan urutannya dari bulan 1 sampai 12, yakni :

1.muharram (bulan yang dimuliakan),

2. safar (kuning, dimana tumbuhan mulai menguning)

3. Rabiul Awwal (musim gugur yang pertama)

4. Rabiul Tsani (Musim Gugur yang kedua)

5. jumadil ula (musim dingin pertama)

6. jumadil akhir (musim dingin akhir, jumud artinya beku)

7. Rajab   artinya cair, es mulai mencair

8. Sya'ban artinya berpencar untuk mencari sumber air

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline