Lihat ke Halaman Asli

Chaos Patah Hati

Diperbarui: 1 Mei 2017   11:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jamaludin berdiri di atas angkot memandang taman kota di depannya.., tampak di sana sepasang muda-mudi yang sedang memadu kasih.., ah tampak bahagia sekali mereka berdua..

Jamaludin merasakan sesak luar biasa membara dalam dadanya

Jamaludin adalah orang yang sedang menangis di atas kebahagiaan orang lain

Jamaludin lalu memalingkan mukanya tapi apa daya dorongan dalam dirinya membuatnya kembali harus melihat dua orang yang sedang beradu kasih itu di depannya itu

Jamaludin adalah orangnya, yang lalu berlari menjauh.., tempat yang jauh adalah tujuannya meski dia tak tahu dimanakah itu tempat yang jauh itu sebenarnya…

Jamaludin adalah orangnya, yang lalu tiba-tiba sudah berada di atas pohon jambu di dekat kandang kuda

Kandang kuda yang penuh dengan bunga mawar, disela asap rokok yang mengebul kencang dari sisa waktu yang masih kau dapati untuk bernafas…

Kandang kuda yang penuh dengan warna kelam

Kandang kuda yang terasa kecil dan terlalu sempit untuk disebut kandang kuda

Jamaludin adalah orangnya, yang sesaat kemudian berjalan di atas kolam ikan

Kolam ikan yang penuh dengan rongsokan mobil dan rambu-rambu lalu lintas yang bergelimpangan tanpa beraturan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline