Lihat ke Halaman Asli

Jangan Salah Kaprah Soal New Normal

Diperbarui: 14 Juli 2020   14:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

 Masih tingginya jumlah kasus positif tiap hari, tantangan pemulihan ekonomi, bertambahnya jumlah pengangguran, hanya contoh dari beberapa dampak pandemi Corona.

Beragam strategi kebijakan pemerintah untuk memberi kestabilan situasi negeri.

Dengan menempatkan keamanan dan keselamatan masyarakat sebagai prioritas utama, di samping menjaga kekuatan seluruh sektor bergerak bersama dalam roda perekonomian yang tidak ringan tantangannya.

Pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan adaptasi kebiasaan baru. Tapi kasus semakin banyak.

Berfikir sejenak. Kebijakan itu apakah sudah tepat atau tidak tepat?.

Ini yang selalu dipertanyakan. Tapi kita harus paham semua kebijakan pemerintah itu yang terbaik untuk orang banyak. Bicara perekonomian, sebuah negara besar dan tumbuh karena faktor perekonomian.

Kalau perekonomian tidak jalan, negara akan hancur. Pemerintah mengeluarkan kebijakan
adaptasi kebiasaan di tengah pandemi Corona, tidak mau negara ini lumpuh.

Dampaknya akan lebih parah, jika kebijakan itu tidak dikeluarkan. Menurut saya kebijakan itu sudah maksimal.

Tapi perlu diingatkan. Kebijakan ini perlu dipahami oleh masyarakat luas. Jangan bias dan telan mentan mentah soal kebijakan itu.

Pemerintah mengeluarkan kebijakan itu, juga ada pesan pengingat. Bahwa masyarakat harus disiplin tentang protokol kesehatan.

Sebab, itu tadi kasus masih banyak perharinya. Ini yang perlu kita sebagai masyarakat patuh dan harus mengerti arti dari adaptasi kebiasaan baru atau new normal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline