Lihat ke Halaman Asli

Negarawan dan Konseptor Unggulan Milik Indonesia

Diperbarui: 12 September 2019   16:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

beritasatu.com

Kalau ada penyelanggara pemerintahan yang berpikiran visioner; maka layak disematkan salah satunya ke Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu. Dia seorang konseptor.

Bukan sekadar mampu memanajerial institusi, cakap dalam kepemimpinan serta tegas dengan kebijakan. Dibalik itu juga terkandung karakter penggagas dari Menteri Ryamizard.

Soal konseptor, berpikir visioner, bukan hanya baru sekarang ditunjukkan oleh Menteri Ryamizard. Namun sejak dulu: ketika Menteri Ryamizard masih aktif sebagai prajurit TNI.

Dulu, saat Menteri Ryamizard masih memimpin prajurit, langsung turun tangan sendiri menyusun pola latihan pasukan Raider TNI AD dan Batalion Intai Tempur (Tontaipur) TNI AD.

Modelnya dibuat berbeda dari cara latihan sebelumnya. Dengan begitu, Menteri Ryamizard ingin pasukan Raider TNI AD dan Tontaipur TNI AD punya juga keahlian khusus.

Bahkan, Menteri Ryamizard juga yang secara sendiri mendesain brevet TNI AD. Pemikiran yang brilian itu semua akhirnya menjadikan Menteri Ryamizard kala itu dikukuhkan sebagai Bapak Raider dan Tontaipur TNI AD. Sebab kontribusi berharganya.

Lalu begitu juga ketika Menteri Ryamizard mempersiapkan prajurit TNI AD di semua Kodam di Indonesia agar punya spesifikasi khusus ala Raider TNI AD. Menteri Ryamizard ingin setiap Kodam memiliki pasukan elitnya.

Misalnya saja, konsepsi yang dibentuk Menteri Ryamizard, 10 prajurit TNI AD reguler punya kemampuan Raider. Hebat dalam penanggulangan anti-teror, pertempuran jarak dekat, perang gerilya dan lannya.

Untuk saat ini, telah banyak mengemuka di ruang publik, mengenai desain Menteri Ryamizard soal Smart Power. Yakni kolaborasi antara kekuatan pertahanan ideologi dan fisik. Dengan begitu Indonesia makin kuat.

Memperkuat pertahanan cara pikir dan ideologi masyarakat bakal menjadi tameng membendung semua pandangan hidup yang berbenturan dengan Pancasila. Sedangkan meningkatkan kekuatan fisik, untuk sewaktu-waktu jika terjadi pertempuran.

Dan itu dahsyat! Menggabungkan dua kekuatan utama dalam satu jati diri masyarakat dan kehidupan berbangsa Indonesia. Logikanya, memiliki satu tameng saja sulit ditembus, apalagi bergabungnya dua perisai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline