Lihat ke Halaman Asli

Menjadi Salah Satu Korban Pulang Kampung

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sungguh, pulang kampung sudah menjadi tradisi yang rutin dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, berkumpul dan bertemu keluarga di hari raya Idul Fitri nampaknya memberikan kesan tersendiri bagi mereka yang berada jauh di perantauan.

Namun adakalanya apa yang telah direncanakan kadang tidak sesuai dengan harapan, banyak kecelakaan dan korban yang timbul bahkan hingga merenggut nyawa pemudik tersebut semasa periode perjalanan pulang kampung.

Untuk periode per tanggal 23 Agustus, silakan anda baca disini Sumber Detik

Meski tahun ini saya tidak ambil bagian untuk ikut meramaikan acara pulang kampung, tetapi saya juga termasuk salah satu yang menjadi korban, semenjak “mbak” pamit untuk pulang kampung merayakan lebaran di kampungnya.

Gue merasakan menjadi korban ketika hari Pertama Lebaran, tepatnya 1 Syawal 1433 H atau 19 Agustus 2012, Bangun pagi setelah subuhan langsung disuruh nyapu dan ngepel lantai kemudian setelah pulang dari shalat Ied diminta juga untuk memandiin si adek yang baru bangun dan yang menyesakaan adalah pada saat siang harinya, gue dihadapkan antara dua pilihan yang sulit “Pilih Nyuci Baju atau Nyetrika” dengan korban perasaan akhirnya gue pilih Nyetrika aja deh

Dan dalam hati pun aku berkata, “Semoga, Mbak Cepatan Balik dari Kampungnya”

Salam Rok Mini

1334334557888157888

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline