Salam olahraga,
Menarik mendengar rencana pertemuan antara pihak Kemenpora dengan klub-klub ISL sore ini. Namun perlu dicatat, sehari sebelumnya mereka telah dibriefing (cuci otak) dulu oleh Baginda La Nyala yang intinya menyampaikan tuntutan agar PSSI diakui (walaupun sudah dibekukan) dan ini tidak sesuai dengan agenda pertemuan yang akan melanjutkan kompetisi ISL 2015. Kalau memang mereka benar-benar mempunyai jiwa olahragawan atau yang konsesisten terhadap dunia olahraga, seharus mereka tetap fokus pada kompetisi yang akan digulirkan (tidak peduli siapa penyelenggaranya).
Tetapi jika mereka punya "agenda" lain dalam pertemuan tersebut yang justru membahas masalah di luar olahraga, maka patut dipertanyakan konsistensi klub ISL untuk membangun sepak bola nasional. Masalah lain di luar keolahragaan (pembekuan PSSI) biarlah ada yang mengurusi. Kalau pengurus PSSI menggunggat ke PTUN itu terserah hak mereka dan hukun yang akan mengatasinya. Tapi kalau klub ISL ikut-ikutan ini jadi permasalahan tambah lebar dan aneh. Bukankah yang menjadi jiwa kebanggaan atlet sportifitas, kompetensi, dan prestasinya.
Makanya sepak bola INdonesia gak maju-maju karena masalah seperti ini dibesar-besarkan sedangkan PRESTASI-NYA NOL BESAR.
Salam Olahraga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H