Lihat ke Halaman Asli

Wawan Ridwan AS

Guru dari Cikancung

Digital Parenting, Sesuaikan dengan Usia Anak

Diperbarui: 19 Januari 2025   12:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membimbing anak dalam mengenal teknologi (Unsplah.com)

Kemajuan teknologi saat ini menciptakan disrupsi pada kehidupan sehari-hari, mulai dari otomatisasi yang merambah ragam mata aspek kehidupan, hingga bagaimana masyarakat mencerna dalam mengakses informasi. Saat ini sebagian besar masyarakat kita sudah terhubung internet. Tidak ada golongan kaya atau miskin, anak ataupun dewasa sudah mengenal dan mempergunakan akses internet melalui gadget ataupun media lainnya.

Namun harus diakui bahwa kemajuan inovasi teknologi digital dan kemudahan mengakses internet masih belum diiringi dengan tingakat pemahaman dan pemanfaatan teknologi itu sendiri. Filterisasi akses belum bisa secara kuat melindungi anak dari ancaman negatif teknologi. Disisi lain peran masyarakat dan orang tuapun masih minim literasi bagaimana memberikan fasilitas seluler pada anaknya tanpa diiringi dengan edukasi yang baik terhadap anak itu sendiri. Perlu kebijaksanaan dan langkah tepat dari orang tua agar anak saat ini terhindar dari dampak negatif teknologi.

Pendidikan adalah pilar paling penting dalam mencegah dan menanggulangi potensi ancaman yang ditimbulkan oleh penyimpangan pemanfaatan teknologi. Literasi digital menjadi keharusan semua orang tua agar mampu mendampingi anak-anaknya didalam kehidupan yang serba digital ini.

Penggunaan media digital di rumah ternyata tidak serta merta mampu meningkatkan kualitas kehidupan berkeluarga. Tak jarang anggota keluarga justru terpisahkan karena lebih tertarik menghabiskan waktu dengan perangkat digital mereka daripada berinteraksi bersama. Lebih parah, anak bisa mengalami masalah kecanduan gawai (gadget) dan mengganggu perkembangan dirinya.
Dengan adanya teknologi orang tua perlu melihat masalah dan kesempatan yang dapat diraih untuk anak dan masa depannya. Serta mampu mendampingi anak dalam menggunakan media digital di berbagai kelompok usia agar anak bisa selamat dan berkembang sesuai usianya.

Pola Pengasuhan Digital Sesuai Perkembangan Usia

Pola pembimbingan saat ini tentu akan berbeda dengan saat orang tuanya masih kecil dahulu. Generasi sebelumnya lebih banyak mengasuh anak berdasarkan kebiasaan secara turun temurun. Di masa lalu, pengasuhan identik dengan pemenuhan sandang, pangan, papan, kesehatan dan pendidikan yang memadai.

Namun saat ini dunia berubah, pemenuhan kebutuhan pokok anak saja sudah tidak cukup karena sekarang beragam tawaran nilai kehidupan menerpa dari berbagai arah. Belum lagi ada tuntutan bagi orang tua untuk tidak mengabaikan kesejahteraan dan kebahagiaan anak melalui fasilitas sesuai jamannya.

Masa kanak-kanak, yang dibatasi pada rentang usia 0-18 tahun, seringkali dianggap masa persiapan memasuki kehidupan orang dewasa yang penuh tanggungjawab dan berkontribusi positif bagi lingkungannya. Pada rentang usia ini, anak mengalami masa pertumbuhan fisik dan mental yang pesat. maka dibuat beberapa pengelompokan dengan rentang usia yang lebih pendek: bayi, kanak-kanak, remaja dan dewasa muda.

Pengelopokan usia ini akan membantu orang tua untuk mampu lebih teliti menerapkan pola pengasuhan digital yang berbeda pada masing-masing rentang umur itu. Pembagian kelompok usia ini juga menjadi panduan bagi orang tua untuk dapat memberi rangsangan, aturan, fasilitas dan pendampingan yang tepat sesuai tahap pertumbuhan.

Tantangan untuk memaksimalkan potensi anak semakin berat saat kita memasuki era digital. Era digital menawarkan beragam kesempatan baru untuk mengembangkan diri, namun juga menyimpan ancaman. Penting bagi orang tua mengembangkan langkah pembimbingan yang bertujuan menghindarkan anak dari ancaman dan memaksimalkan potensi digital. Teknologi digital membawa beberapa perubahan penting dalam kehidupan manusia, maka orang tua perlu memahami bentuk-bentuk perubahan itu agar dapat memandu anaknya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline