Lihat ke Halaman Asli

Wawan Ridwan AS

Guru dari Cikancung

Transformasi dan Tantangan Membangun Citra Positif Guru di Era Digital

Diperbarui: 8 Januari 2025   23:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membentuk Citra Positif Guru (Wawan Ridwan AS)

Menghadapi era saat ini yang penuh dengan teknologi digitalisasi, perubahan-perubahan yang terjadi dalam kehidupan semakin berkembang sangat pesat, hal ini dikarenakan sistem Teknologi Informasi/ICT sangat cepat dalam akses yang mnenjangkau semua wilayah dunia dengan hitungan detik dengan biaya terjangkau. Informasi yang beragam positif dan negatif karena bersifat global universal. Pemerintahpun belum bisa menyaring informasi secara maksimal.  Informasi-informasi yang tersebar sangat beragam dan dapat diakses siapa saja termasak anak usia sekolah.

Situasi ini tentu saja berdampak pada lingkungan pendidikan, dimana anak-anak yang mendapat fasilitas teknologi dari orang tua tidak terlepas dari masuknya informasi positif maupun negatif yang dapat mempengaruhi kondisi dan perilaku belajar anak. Saat ini anak seringkali banyak menerima informasi beragam dari banyak sumber tanpa melakukan filterisasi.

Perkembangan siswa saat ini jauh lebih dinamis, permasalahan-permasalahan dalam pembelajaran baik didalam maupun diluar lingkungan belajar sangat berbeda dengan era sebelum ini. 

Upaya-upaya guru dalam menangani situasi tentu tidak bisa disamakan dengan gaya mendidik era sebelumnya. Esensinya mungkin sama, namun bagaimana model strategi yang digunakan harus mampu diserap anak. Guru perlu memiliki langkah yang cerdas dalam keadaan yang berbeda, guru mampu mentransformasikan diri menangani anak di era digital.

Guru di sekolah harus bekerja lebih keras untuk mensiasati problematika yang ada, agar proses pembelajaran yang dilakukan secara maksimal dan tepat agar anak tetap berada dalam koridor seharusnya. Kemampuan mengatasi kondisi ini tentu saja harus dibarengi dengan persiapan, kompetensi, kejelian, adaptif, strategi yang tepat dalam menghadapi tantangan pembelajaran di abad ini.

Guru Profesional

Sebagai seorang profesional, guru harus mampu menjadi pribadi yang dapat mengaktualisasikan diri sesuai dengan kompetensi dan kaidah keprofesionalan tersebut. Tidak hanya sekedar melakukan, tetapi juga harus dibarengi dengan niat, ketertarikan, pribadi, passion dengan segenap jiwa raga dalam menjalankan profesi dan kompetensinya, dituntut pula terus berkembang terhadap dinamika perkembangan IPTEK dan zaman, agar mampu beradaptasi dengan perubahan sehingga internalisasi nilai-nilai pembelajaran dapat diserap secara maksimal oleh peserta didik.

Menghadapi tantangan zaman yang terus berkembang, seorang guru profesional harus dibarengi dengan kompetensinya, dengan kompetensi yang dimiliki tersebut guru harus mampu beradaptasi dengan keadaan tersebut, fleksibel, adaptif, tidak kaku dalam melakukan internalisasi pembelajaran terhadap anak, dimana anak era ini tentu berbeda dengan kondisi anak-anak sebelumnya. Mereka tidak bisa serta merta menerima pembelajaran secara baik jika guru tidak memposisikan diri dengan cara yang bisa diterima oleh anak saat ini.

Kompetensi yang dimiliki guru harus dapat menjawab dinamika ini, UNESCO memberikan 4 pilar agar guru mampu mengatasi dinamika pembelajaran saat ini. Belajar untuk mengetahui, belajar melakukan/mengerjakan, belajar untuk hidup bersama, dan belajar untuk mmengembangkan diri sendiri.

Pembelajaran menuntut guru sebagai pendidik tidak hanya menyangkut prestasi belajar semata, lebih dari itu adalah memperbaiki moral, akhlaq, pelaksanaan ajaran agama sesuai dengan aturan agama yang temaktub dalam mata pelajaran agama berkaitan. Guru Profesional yang berintegrasi dengan pendidikan agama, Spiritual Father. Tidak hanya mengajarkan, tapi juga memberi contoh, teladan baik disekolah maupun dilingkungan masyarakat sebagai sebuah perilaku ideal, baik sebagai kompetensi tetapi juga sesuai ajaran agamanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline