Lihat ke Halaman Asli

#Part1 Impian Lama Menjadi Seorang Ibu

Diperbarui: 9 Desember 2022   17:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Impian seorang wanita setelah menikah sebagian besar adalah hamil, yah memang tidak semua mungkin karir dulu, rumah dulu atau apapun, nah disini fokus ke impian hamil ingin memiliki anak dari pernikahan mereka, memiliki sebuah anak dari pernikahan mereka.

Setiap keluarga akan memiliki ujian masing-masing yang ngga semua orang langsung dikasih, anak adalah rezeki yang telah Allah tetapkan waktunya takaran rezekinya lahirnya, tempatnya, perjuangan setelah menikah akan panjang dimana seorang laki laki menjadi nahkoda dan perempuan menjadi penumpangnya.

Begitulah perjalan hidup setiap orang berbeda beda, terkadang yang baru menikah langsung di kasih rezeki keturunan, ada juga yang harus nunggu berbulan bulan bahkan tahunan, kuncinya terus berpositif thinking, berdoa, berusaha cari jalannya usaha yang halal.

Setelah sekian lama menanti akhirnya di beri momongan, 4 bulan awal kehamilan yang bisa di bilang berat dari mulai mual muntah tidak suka makanan apapun bau ini itu mual, tidak suka bau keringat suami, disitulah saat hormon di dalam tubuh menyesuaikan dengan perkembangan si kecil yang akan tumbuh menjadi janin yang tertanam dan akan berkembang menjadi anak bayi hingga 9 bulan 10 hari tumbuh di dalam perut bersama air ketuban, plasenta, ari-ari dan selaput mereka saling bekerjasama untuk tumbuh kembang si janin.

Setelah 9 bulan 10 hari si bayi lahir di dunia, di situlah seorang wanita yang mengandung menjadi ibu seutuhnya yang telah mengandung dan melahirkan, naun perjuangan baru di mulai ketika lahir PR terbesar ibu adalah mengASIhi harus tetap waras dikeadaan apapun, tetap bahagia di kondisi apapun untuk terus memproduksi ASI.

#perjalananibu

#mengASIhi

#part1

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline