Lihat ke Halaman Asli

Ustad Man Sempat Menggertak Kapolri

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1430093257899318269

[caption id="attachment_380337" align="aligncenter" width="300" caption="Foto Irwan Thahir Manggala"][/caption]

Pesona Menakjubkan: Irwan Thahir Manggala -  Innaa Lillahi Wainna Ilaihi Raajiuun. Ustad Man, panggilan akrabAbdurrahman Definubun, nama lengkap sahabatku yang belum dua bulan meninggal dunia. Almarhum meninggal di rumah sakit di Ambon karena sakit hipertensi. Saya mendapat kabar kematiannya dari adik Hasbullah Assel. Menutrut Hasbullah, almarhum sudah terbaring di rumah sakit di Ambon sekian hari sebelum akhirnya meninggal dunia.

Foto di atas bisa memberi gambaran sepak terjang perjalanan almarhum. Alumnus S2 UIN Alauddin Makassar itu sangat kental dengan dunia literasi. Sepanjang bersama almarhum rasa-rasanya saya tak pernah melihat almarhum melewatkan tangannya terlepas dengan buku. Almarhum selalu membawa tas, tentu didalamnya hanya berisikan dokumen. Seorang pejuang yang benar-benar bisa dicontoho daya minat yang kuat dengan dunia baca.

Pernah disaat kunjungan Tim Kapolri Dai Bachtiar ke Ambon,  tepatnya di gedung Aula 733 Masariku(kini Linud). Almarhum sempat menggertak saat kunjungan sosilaisasi hankam dari Kapolri Dai Bachtiar, Tulisan teman di Ambon menguatkan keberanian almarhum yang sempat menggertak Kapolri. Hingga Kapolri meninggalkan lokasi aula 733 Masariku itu dengan mengendarai mobil panzer. Cerita kenangan bersama almarhum ini juga muncul di tulisan face book

Saya juga masih ingat (ada fotonya) disaat kunjungan Suadi Marasabessy, saat itu menjabat Tim 9 yang mengurusi pemlihan Maluku sempat hadir di Masjid Alfatah Ambon. Almarhum bisa sangat dekat sambil mengarahkan tangan untuk menenangkan kumpulan massa di tangga teras masjid raya Alfatah Ambon. Dari ketelatenan dengan literasi itulah almarhum dbisa dikategorikan sebagai pejuang literasi Maluku.

Perjalanan dengan almarhum pertama kali saat bersamanya di Madrasah Aliyah Negeri Tual Maluku Tenggara.Pertemuan awal itu sudah mendapat sinyal, almarhum sudah kelihatan sangat idelis dan bersikap reformis. Almarhum bisa memberikan pesan agma tapi tidak bergaya dogmatis. Orang-orang pun menganggap kalau almarhum itu banyak wacana, tapi kurang aksinya. Pertemuan berlanjut dengan almarhum saat saya tahu dia juga adalah aktifis Pelajar Islam Indonesia(PII) di Ambon.

[caption id="attachment_380338" align="aligncenter" width="300" caption="Foto Irwan Thahir Manggala"]

14300946261344415553

[/caption]

Inilah foto kenangan indah bersama almarhum Abdurrahman Difinubun. Sosok pria yang selalu bertopi putih ini bisa sangat mudah dan akrab dalam berbaur. Termasuk khususnya kepada anak-anak dan remaja. Foto di atas Ustad Man masih mau berkumpul dengan anak-anak Jalan baru Kota Ambon saat menyambut Piala Dunia  2010 di Afrika Selatan. Selamat jalan Ustad Man, saya kagum dan merasa banyak termotifasi saat bersama dibanyak kegiatan di Ambon. Insya Allah amal jariahmu dalam misi literasi bisa terus berlanjut.

Pattunuang 260415

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline