[caption id="attachment_376818" align="aligncenter" width="300" caption="Foto Irwan Thahir Manggala "][/caption]
Pesona Menakjubkan: Irwan Thahir Manggala - Saya tidak bisa tinggal diam untuk sesegera mungkin untuk menjembatani isu strategis dunia pendidikan. Apalagi isu itu berasal dari pihak yang bermuatan kebijakan dari hulu. Saya merasa ada peluang menaikkan adrenalin bila menghadapi arus yang lebih besar dan kuat. Syukurlah, hingga saat ini saya diposisikan kian terlatih langsung sejak bergabung Kompasiana. Saya juga merasa ada peluang besar karena periode kementrian Anies Baswedan masih tergolong hitungan 1 semester. Gerakan dan gebrakan Kemendikbud semakin mudah didapat dari situs rubrik Memajukan Pendidikan' yang ada dalam paket Kompas com.
Saya juga santer untuk terus mengikuti arus balik tanggapan terhadap kebijakan dari atas lewat diskusi terbatas dengan kolega, membuat kliping dari berita koran nasional dan tidak lupa memanfaatkan celah untuk membuka ruang jaringan seluas-luasnya, khsusnya dengan stakeholder dunia pendidikan dan kebudayaan di tingkat lokal maupun nasional. Sudah tentu saya tahu diri untuk banyak mencari sumber yang akurat, seperti refrensi dan buku-buku kajian yang bernuansa pendidikan di toko buku, perpustakaan dan internet.
Saya masih mengingat kiprah saya saat dihari pelatihan Praktek Guru yang Baik bersama Kemenag Maros dan USAID di Maros. Empat hari berkegiatan guru yingkat Aliyah se Kabupaten itu berjalan lancar. Dipenghujung hari ketiga muncul kasak-kusuk tentang pengumuman dari Mentri Pendidikan dan Kebudayaan yang memutuskan Kurikulum 13. Sangat amat disayangkan, materi 3 hari sudah dipersipakan matang hingga untuk masuk area praktek mengajar(real teaching). Tapi apa mau dikata, semua terpana dengan pengumaman yang sangat mengejutkan itu. Saya tampil sedikit beroarasi seraya meminta rekomendasi dari panitia dan fasilitator tentang nasib Kurukulum 13. Suasana penuh polemik itu berakhir dengan masing-masing saling mengambil posisi dan porsi. Bagi yang mau terrus dengan K 13 dipersilahkan, namun kebijakan muncul untuk tetap bertahan dan kembali ke KTSP.
[caption id="attachment_376817" align="aligncenter" width="300" caption="Sumber: Jawa Pos Tahun 2008 (Dok ITM) "]
[/caption]
Saya ,mengikuti dengan cara seksama perjalanan pemikiran Anies Baswedan, sejak masih menduduki Rektor Universitas Paramadina Jakarta. 4 tulisan opini di Kompas menjadi pegangan kuat untuk menjadi bahan bukti kalau saya nemar-benar ingin bersialturrahmi langsung dengan Kemendikbud di Senayan. Semoga tulisan ini bisa menjadi pengantar sebelum ajang besar Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2015. Menjadi satu penghargaan bila diusia menjelang 50 tahun bila bersua dengan pemegang kendali arus hulu pendidikan di Indonesia. Terima kasih sebelumnya bila ada perhatian balik dari pihak Kemendikbud.
Pattunuang 050315
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H