Lihat ke Halaman Asli

1 Milyar atau Nama Baik

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13432604941446619887

[caption id="attachment_196320" align="aligncenter" width="300" caption="Maria Kristin (Media Indonesia, 2008)"][/caption]

Anda tidak dapat mengetahui semuanya, sepintar apapun Anda dan seluas apapun pengalaman Anda ( Donald Trump).

Siapa dapat menyangka, Taufik Hidayat peraih medali emas Olimpiade 2004 masih tampil kembali di Olimpiade Beijing. Anak mantu dari Agum Gumelar ini mengatakan kepada Kompas(26/)kalau dia tetap menargetkan medali - kalau bukan emas, perak,  atau perunggu. Apakah Simon Santoso, pemain tunggal putra lebih berpeluang  dari Taufik? Taufik kemungkinan akan meladeni Lin Dan, Simon kalau lolos ke perdelapan final akan ketemu Lee Chong Wei, mantan pemuncak dunia. Kita lihat saja perkembangannya. Dari keadaan sederhana Taufik Hidayat dan Simon Santoso bisa menggambarkan kalau perlu perhatian serius penanganan psikis(mental) dari semua atlet. Hampir semua atlet mengalami tekanan yang cukup berat. Bisa jadi pernayataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat melepaskan tim kontingen  memberi sinyal ke aarah itu. Kita semua tidak hanya mengharap dengan tangan pasrah, masih ada jalan yang punya daya kejutan dalam siuasana seperti ini. Masuarakat kita sudah banyak mengalami berbagi himpitan dan tantangan. Kita masih punya optimis dengan perolehan medali dari sekian beberapa Olimpiade belakangan. Tingkat upaya yang dilakukan tim KOI, offisil, pelatih dan semnua masyarakat sangatlah dibutuhkan saat ini. Pemukaan Olimpiade di London telah dimulai. Semua utusan sejagad raya ini mendambakan kalau bendera kebangsaan dan lagu kebangsaannya yang dikibar dan dilagukan. Siapa tidak bangga, hampir seluruh penduduk dunia menyaksikan, walau hanya lewat te dan media internet. Saya pun tidak mau tinggal diam untuk berbuat dengan kapasitas saya. Saya persembahkan kepada para atlet lewat kata-kata inspirasi yang saya kutip dari karya buku Golden Wisdom, Ubah Slogan Jadi Tindakan, Berani Teriak Berani Bertindak buah karya Sulaiman Budiman, motivator ternama. Saya berefleksi kalau daya kekuatan fisik didukung dengan daya spirit kata-kata, akan dapat mengumpulkan energi dan sinergi yang bisa meledak. 22 atlet sudah harus memiliki personal branding "sang juara". Mereka harus punya semangat juang untuk menang. Semoga sekembali mereka dari London, mereka akan menyambut tanah iar dengan "salam pemenang", Insya Allah. Goresan kata-kata semangat ini saya ambil secara acak dan saya  padukan dengan dokumen koleksi koran Kompas, Media Indonesia yang saya simpan dari tahun 2004. Jika Taufik dan kawan-kawan mendapat medali emas akan mendapat bonus Rp 1 milyar, medali perak  Rp 400 juta, dan perunggu 250 juta. Tentunya para atlet akan mendambakan kebanggan dan mengharumkan nama besar untuk bangsa dibanding nilai rupiah.

Masa-masa sulit akan selalu ada, yang penting adalah ketahanan kita saat  menghadapinya

( Agung Adiprasetyo)

[caption id="attachment_196323" align="aligncenter" width="300" caption="Peraih Emas di Beijing 2008(Media Indonesia)"]

1343262210214822947

[/caption]

Setiap orang yang ingin sukses - tidak cukup hanya dengan bermimpi. Dia harus bangun dari tempat tidur dan bertindak untuk mewujudkannya

( Anatole France )

13432607291124852447

Juara Olempiade Beijing 2008 (Media Indonesia, 2008)

Ada orang yang sejak lahir sudah bijaksana. Ada yang bijaksana karena belajar, dan ada yang karena menanggung sengsara menjadi bijaksana

[caption id="attachment_196325" align="aligncenter" width="300" caption="Momen Sejarah 2004 (Arbain Rambei, Kompas 2004) "]

13432640821003150527

[/caption]
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline