Memberi waktu, ruang dan suasana buat para siswa untuk mengungkapkan uneg-uneg mereka sangatlah sulit. Berbekal momen rutinitas Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus akhirnya saya dapat memanfaatkan tantangan tersebut. Momen rutin itu bisa kita rubah untuk tidak hanya menjadi ritinitas biasa. Inilah beberapa ekspresi siswa saat saya mencoba menggali apa yang mereka pikirkan menghadapi jelang hari kemerdekaan kebangsaan kita yang telah memasuki tahun ke-66.
Tulisan sebelumnya masih sama topik dengan tulisan ini. Bahan tulisan ini selain bisa jadi bahan dokumen portofolio siswa juga dapat digunakan untuk memperhatikan minat bakat siswa.
Hafiah, membuat puisi
Faris Fardani Rahman, membuat bendera kemudian dipasang di kelas VII 6
Hasan Umar Pradana, membuat lukisan
Sri Fariyanti Marasabessy, membuat pantun
Adriyansah Umasugi, membuat loma bermain bola
Alwi Azis, menyanyi
Alfrizal Maluk, menyanyi
Nur Ilham Rahawarin, menyanyi
M Alfitran Alwin, mengikuti upacara dan ke Ambon Plaza