Lihat ke Halaman Asli

Suasana Keluarga Hadapi Pilpres

Diperbarui: 20 Juni 2015   03:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14027807261158431170

[caption id="attachment_329066" align="aligncenter" width="655" caption="Dok Irwan Thahir Manggala "][/caption]

Pesona Menakjubkan: Irwan Thahir Manggala - Bagaimana keadaan sebuah keluarga dalam menghadapi plihan dua  pasangan capres-cawapres. Pasangan nomor 1 ada Prabowo yang berpasangan Hatta Rajasa, sementara di nomor 2 Jokowi berpasangan dengan Jusuf Kalla. Pengalaman polemik dalam keluarga sempat saya alami saat pilpres tahun 2009. SBY  yang masih punya daya magnet menjadi penarik perhatian hampir seisi rumah. Kepada JK dan Megawati kurang mendapat tempat.

[caption id="attachment_329067" align="aligncenter" width="640" caption="Dok Irwan Thahir Manggala "]

1402781052766061781

[/caption]

[caption id="attachment_329069" align="aligncenter" width="640" caption="Dok Irwan Thahir Manggala "]

14027826521291869275

[/caption]

Megananda, Mohtarma Benazir, dua putri saya kelihatan tidak terlalu fokus untuk membicarakan figur dua pasangan capres. Ega, panggilan  Megananda lebih senang mengikuti konser akademia dangsut-yang sudah masuk fase final anatar Syamsir dan Yendri. Ega juga doyan bertahan di tv menonton Tarzan Cantik dan film India. Bena masih terus bertahan mengapit hp apple -nya. Selain twitteran, juga lebih banyak bbm dan face book. Rahmawati, istri saya lebih banyak mengulas tanggapan balik -lebih khususnya isu santer kepada kedua pasangan. Bila ada infomasi lewat fb, langsung Wati, panggilan istri saya mengabari. Sedangkan bagi Rosnia, ipar saya sangat berbeda. Kadang dia mau terlibat untuk menyikapi isu polemk salah satu pasangan capres-cawapres,tapi itu tidak bertahan lama. Wajar Nia,panggilan ipar saya bersikap demikian - namanya juga PNS - kan tidak boleh memihak.

[caption id="attachment_329070" align="aligncenter" width="640" caption="Dok Irwan Thahir Manggala "]

1402783036596134664

[/caption]

Ega mengalihkan perhatian keseriusan saya untuk menggali terus argumen pilpres 2014. Minggu-minggu jelang masa pendaftaran Ega untuk lanjut ketingkat SMP membuat  saya harus banyak berdiskusi dengan Ega. Mertua dan ipar memberi dukugan kepada Ega untuk lanjut ke sekolah pesantren. Saya dan istri hingga kini masih bersikap demokratis. Nah,disinilah gambaran sekilas suasana keluarga menghadapi pilpres. Boleh beda asalkan tetap menjaga kebersamaan nan harmoni.

[caption id="attachment_329071" align="aligncenter" width="640" caption="Dok: Irwan Thahir Manggala "]

14027845611268985027

[/caption]

Untung ada Kompasiana yang dapat saya membagi pikiran seraya membuka wawasan - menerima dan merespon tulisan teman Kompasianer. Saya berusaha  menjadi contoh bagaimana upaya membangun suasana yang bisa seimbang membangun suasana berdemokrasi -khususnya mengahadapi Pilpres 2014

Pattunuang Asue: 150614: 06.45

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline