Lihat ke Halaman Asli

KKN Desa Nglebak

Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Mahasiswa KKN Pulang Kampung UM 2021 Luncurkan Program Kerja Pendampingan Belajar Kelompok Kecil Siswa-siswi SDN Nglebak

Diperbarui: 1 Juli 2021   18:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak dikeluarkan Surat Edaran No 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) yakni pada tanggal 24 Maret 2020 mengakibatkan siswa-siswi di Indonesia harus belajar secara online. Salah satunya adalah di SDN Nglebak, Bareng, Jombang. Selama belajar online yang menjadi dampak adanya pandemi ini adalah kesulitan belajar yang dialami siswa-siswi SDN Nglebak. Sehingga pihak orang tua dan guru juga merasa kesulitan untuk mengatasi hal ini. Dari mulai kesulitan akses belajar mengajar antara siswa dan guru disekolah hingga belajar di rumah yang seharusnya dilakukan oleh orang tua namun terhalang banyak hal. Seperti sinyal internet, kemudian faktor lingkungan yang memang jika belajar dirumah tidak seperti belajar sekolah suasananya, anak-anak jika dirumah merasa itu liburan dan tidak menghiraukan instruksi yang dilakukan gurunya hanya melalui online. Mereka justru banyak yang bermain bahkan game online dan orang tua menjadi kewalahan untuk mengatasi hal tersebut.

Karena hal tersebut, kami dari mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang (UM) mengadakan pendampingan belajar siswa-siswi SDN Nglebak untuk menindaklanjuti larangan berkerumun yang seperti sekolah formal, kami menggunakan konsep kelompok belajar kecil, dimana kelompok belajar tersebut hanya berisi kurang lebih 5 orang dan pendampingan dari kami sebagai mahasiswa hanya 2 orang. Sehingga hal tersebut mengurangi potensi kegiatan berkerumun yang dapat menyebabkan penyebaran virus covid-19. Proses kegiatan belajar mengajar yang kami lakukan ini berdasarkan masalah yang hadir dari keluhan yang disampaikan oleh guru, orang tua bahkan dari anak-anak sendiri. Kemudian terkait antusiasme dari berbagai pihak tersebut tentu sangat baik. Terlihat dimana pihak awal yakni sekolah dan guru memberikan kesempatan yang sangat lapang untuk kami dapat melakukan kegiatan ini kepada anak-anak dan juga dilihat dari antusiasme anak-anak sendiri sangat bagus untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar yang kami lakukan dan juga orang tua juga mendukung dengan memberikan fasilitas ruangan untuk kegiatan ini.

gambar-2-bimbel-60dda12f1866b153c658d2e2.jpg

Kegiatan ini dilakukan secara rutin selama 3 pekan dan setiap pekan dilakukan 2 kali pertemuan dan pembagian jadwal tersebut disesuaikan sendiri oleh masing-masing kelompok kecil yang telah dibagi. Terkait materi yang diajarkan secara keseluruhan hampir sama yakni karena banyak keluhan terkait materi hitungan, maka yang kami lakukan untuk pendampingan adalah terkait kesulitan belajar menghitungan. Yakni mulai dari penjumlahan, pengurangan, perkalian hingga pembagian. Berikut adalah dokumentasi kegiatan yang kami lakukan:

g3-bimbel-60dda47f06310e2415226a52.png

g4-60dda4d115251049a4416c82.png

g5-bimbel-60dda4ea1525104934046782.png

Pewarta: Farah Meidina dan Intan Aprilia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline