Lihat ke Halaman Asli

Konser Kenangan Sang Kritikus Sosial

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


JAKARTA, Penerbitan 1ARatusan penonton terlihat memadati Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta pada Kamis (06/10) malam untuk menyaksikan konser bertajuk “Franky Sahilatua untuk Indonesia.”

Dalam konser yang diselenggarakan keluarga dan kerabat alamarhum Franky tampak sejumlah tokoh politik, musisi, seniman, serta budayawan yang diundang dan ikut berparti-sipasi mengisi acara.

Acara diawali dengan sambutan  Yudhistira Massardi selaku sahabat Franky dan dilanjutkan dengan penampilan Jane dan Johnny Sahilatua yang membawakan lagu PerjalanandanLelaki Rembulan.

Pertunjukan ini juga dimeriahkan sederet musisi Tanah Air seperti Glen Fredly, Edo Kondologit, Trie Utami, serta Johnny dan Jane Sahilatua, juga diisi dengan pembacaan puisi oleh Inayah Wahid, Sri Sultan Hamengkubuwono X, dan Agus Nur Amal yang menampilkan narasi singkat tentang Franky yang semasa hidupnya ’berkisah’ tentang berbagai macam manusia di tanah air lewat lagu-lagu ciptaannya.

Sebelum membacakan puisiIndonesiaku, Inayah Wahid, putri Alm. Gus Dur, bercerita tentang Franky yang semasa hidupnya punya banyak kesamaan pandangan dengan ayahnya. Bahkan, ketika Gus Dur wafat, Franky menulis laguGusyang diciptakan khusus untuk Gus Dur.

Belajar dari Franky

“Saya perlu belajar dari Franky, sebagai seniman ia sangat peka dengan keadaan rakyat Indonesia. Pemimpin-pemimpin negeri ini perlu belajar dari seniman untuk lebih mengetahui keadaan rakyatnya,” ujar Sri Sultan Hamengkubuwono X sebelum tampil untuk membacakan puisiTamansari Indonesiaciptaan Franky.

Kepada para wartawan, Harwantiningrum mengungkapkan pendapatnya mengenai acara ini. Ia tak menduga bahwa konser yang digagas Ferry Mursyidan Baldan ini akan berlangsung mengharukan. “Sosok Franky itu seperti sosok suami, ayah, kakak yang luar biasa. Hidupnya selalu ingin berkorban untuk orang banyak. Begitu banyak kenangan yang tidak akan  terlupakan.”

Pagelaran yang berlangsung selama tiga jam ini bertujuan untuk mengenang sosok Franky Sahilatua sebagai musisi yang berani mengungkapkan kritikan sosialnya melalui syair-syair lagu yang kemudian mencuatkan namanya.

Franky Sahilatua, penyanyi kelahiran 16 Agustus 1953 ini dikenal sebagai aktivis sosial dan penyanyi besar. Franky dikenal dengan lagu-lagunya yang banyak bicara tentang kritik sosial. Franky meninggal pada 20 April 2011 akibat penyakit kanker di Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Jakarta.

(Liputan ini ditulis oleh tim pewawancara PB 1A:Adinda, Lely, Retno, Reza,dan Risa.)

557475dc0423bdaa3e8b4568.png




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline