Resensi: Cerita Rakyat Flores Timur Khususnya Lamaholot
Judul buku: Kumpulan Cerita Rakyat Flores Timur
Penulis Cerita: Kolektif
Editor: Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kab. Flores Timur,
Ilustrator: Petrus Vinsensius Malen Koten
Penerbit: Nusa Indah Jl. Eltari Ende - Flores NTT
Cetakan 1: 2015
Tebal: 285 Halaman
Menceritakan dongeng bagi anak-anak oleh orang-orang tua adalah hal yang amat langka pada era kekinian. Banyak hal yang menjadi penyebab, misalnya karena tidak memiliki bekal penguasaan dongeng atau cerita, dan orang tua yang terlalu sibuk bekerja. Atau memang semakin minimnya buku-buku referensi tentang dongeng yang membuat orang-orang tua jarang melanjutkan kebiasaan-kebiasaan menceritakan dongeng pada anak. Padahal, mendongeng adalah ritual yang mampu mendekatkan hati dan jiwa anak-anak kepada orang tua sekaligus membentuk karakter anak itu sendiri. Tetapi bersamaan dengan himpitan persoalan diatas, meski dalam usia yang terbilang rapuh, penerbit Nusa Indah sebagai obor masih memberikan nyala terang bagi masyarakat Flores hingga kini. Oleh karena itu, melalui buku ini, Nusa Indah ingin mengajak para pembaca untuk meningkatkan penguasaan berdongeng khususnya cerita rakyat dari Lamaholot Flores Timur yang akan menambah wawasan dan imajinasi kita tentang cerita rakyat.
Dalam buku ini, terdapat 29 cerita menarik untuk dibaca, mulai dari kisah yang ditulis oleh Muhammad Soleh Kadir, S.Pd tentang Ina Hai Ata Kiri yang menceritakan tentang hulubalang Raja Laga Doni yang mencari sisir emas empunya permaisuri yang hilang. Padahal sisir emas tersebut adalah harta pusaka milik kerajaan Kenotan yang sangat berharga. Sisir emas adalah lambang kemuliaan kerajaan Kenotan itu sendiri.