Lihat ke Halaman Asli

Curhat Sebutir Telor

Diperbarui: 24 Juni 2015   17:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

kurang berjasa apa bapak??
pagi-pagi buta sudah membangunkan orang-orang sekampung, menyemangati pak tani-pak tani yang pergi ke sawah. Sungguh, sebuah kemuliaan hidup tak terkira aku kira, haha..
hanya saja terkadang ia terpaksa bertarung menuruti naluri hewaninya, tapi brengseknya ada juga manusia-manusia itu memaksanya bertarung. jago itu ya bertarung, jagoan itu petarung sejati, ahh aku muak istilah jago itu diidentikan seperti itu.
sedangkan ibu??
wuiih, dialah yang melindungi kakak-kakakku dari mara bahaya ketika masih sangat rentan. membantu mencarinya mereka makanan, meski kadang harus terima usiran seblak, sampai lemparan kerikil karena nyelonong ke jemuran gabah samping kandang.

banyak sudah saudara ibu yang dijadikan makanan manusia. tapi tak apalah karena itulah puncak kemuliaan bagi makhluk sejenis kami. Tuhan menciptakan kami untuk kebutuhan hidup manusia.
banyak saudara yang dikirim ke pasar, swalayan, warteg sampai sekelas kfc atau AW.

jasa ibu padaku??
hangatnya menentramkanku, dalam masa pengeraman ini, aku sangat butuh ia sampai aku bisa menetas nanti. meski kakak dan adik-adikku beberapa juga tak ditetaskan manusia, mereka disantap tanpa berwujud ayam. diaduk, dicampur daun bawang dan masuk penggorengan. tak apalah itupun sudah mulia bisa memenuhi hajat manusia,

sampai saatnya akupun diambil, padahal aku pun belum menetas. ah, biarlah aku berserah. entah manusia membawaku kemana.
jauh, dan lebih jauuh..

dan aku pecaaah, tapi
ups, kenapa aku berada di rambut seorang wanita, lurus wangi pula.
di sekelilingku muda-mudi di sekitar kepala ini bergelak tawa senang, apa mereka tengah menikmati ke'pecah'anku dan beberapa telor bersamaku??
aku dengar
happy birthday to you
happy birthday to you
berulang kali, sampai aku bosan mendengarnya, tak lama wanita ini membasuh rambutnya, aku terbawa air, masuk pipa, gelap dan ternyata banyak sampah..
aku terbuang, apakah ini sebuah puncak kemuliaan?? kenapa terdengar sangat tidak menawan.

ya Tuhan, apa dosaku?? aku ingin menjadi berkah, tapi ah mungkin inipun juga sebuah kemuliaan untuk menuruti hajat manusia agar senang demi sebuah lagu
happy birthday to you :)

***
mungkin cerita ini terdengar lebay, tapi saya hanya ingin berpesan saja perlakukan makhluk semestinya, jangan belum lahirpun sudah disia-sia..
seremonial ulangtaun dengan pecah telur itu katrok, dan tak berperikehewanan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline